Lucy Agustina, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kota Hujan Merangkai Kisah 11

#TantanganGurusiana

https://lucyagustina.gurusiana.id/article/2020/2/kota-hujan-merangkai-kisah-10-4898344

Eci tersesat hingga sampai ke waduk jatiluhur. Ia harus kembali naik angkot, dan mencari sendiri rumah oom nya. Eci meminta bapak menunggu ditepi jalan, agar eci tidak kembali tersesat. Maklum ini yang pertama kalinya Eci memasuki wilayah purwakarta.

Pertemuan Eci dengan bapak tidak lama, Eci menginap di Purwakarta semalam. Malam itu merupakan malam terakhir pula Bapak ada disana. Keesokan harinya Bapak harus segera kembali Dharmas. Malam itu Eci banyak cerita tentang pengalaman pertamanya memasuki kampus IPB, cerita tentang pendaftaran ulang. Dan terakhir bercerita tentang mencari kos. Ketika pembahasan topik terakhir, tampak perubahan diraut wajah bapak. Senyumnya menjadi kecut, sehingga tanpa sadar Eci mampu membaca perubahan itu. Karena Eci begitu takut membebani bapak, akhirnya diujung cerita Eci mengatakan, “tapi aman ko pak, ibu kos nya baik. Jadi uang kos bisa diangsur dan dibayar besok kalo bapak udah punya uang” hibur Eci. Padahal sesungguhnya tidak. Eci hanya mampu memendam sendiri, Eci sangat tidak ingin membebani bapk yang disayanginya.

Pagi itu, pukul 05.30 Eci dan bapak menunggu mobil ALS di pinggir jalan besar dan ditemani oleh adik bapak. Tidak lama kemudian mobil Bus ALS yang ditunggu akhirnya lewat juga. Pelukan hangat bapak tuk terakhir kalinya “hati-hati ya Nduk, kuliah yang tenanan, jaga betul dirimu” itulah pesan terakhir bapak sebelum naik ke atas bus. Eci yang tampak tegar akhirnya goyah juga, tak kuasa Eci menahan linangan air mata. Ia terisak-isak untuk sesaat setelah ditinggal pergi bapak. “walah Cuma baru ditinggal gitu aja ko sudah mewek” celetuk oom pada Eci. Eci hanya mampu tersenyum kecut tanpa harus menjawab apapun. Setelah bapak berangkat, kali ini giliran Eci yang menunggu bus menuju Bogor.

Perjalanan Purwakarta – Bogor membuat angan Eci terus melayang. Berusaha menguatkan hati dan pikirannya agar tetap kuat dan mampu menghadapi semua halangan dan rintangan yang akan diterjang.

Kisah kota hujan dimulai sejak bulan ke tiga perkulihan. Di bulan pertama hingga kedua semua mampu berjalan dengan aman, terutama kiriman uang dari mamak dan bapak. Meskipun kiriman uang tidak sebanyak teman-teman pada umumnya namun Eci sangat bersyukur masih mampu menikmati uang kiriman, walau terkadang Eci harus berusaha sekuat tenaga untuk berhemat. Setelah bulan ketiga, mulailah kiriman uang bulanan untuk makan mulai tidak ada, Bapak telp kalau saat itu sedang menganggur tidak ada kerjaan, sehingga tidak bisa mengirim uang makan.

Next

Hari Ke-10

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post