Dimanakah Posisi Akal?

Tantangan menulis hari ke-29

#TantanganGurusiana

Allah menciptakan manusia dalam keadaan sempurna dibanding makhluk lainnya. Yakni dengan keberadaan akal. Dengan akal tersebut ia dapat membedakan mana yang benar dan salah. Nikmat ini tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti malaikat, hewan, tanaman dan makhluk lainnya.

Sebenarnya bagaimanakah seharusnya kita memosisikan akal? Dalam hal keimanan misalnya, akal berfungsi untuk menguatkan manusia apakah alam semesta yang sedemikian luasnya diciptakan ataukah terjadi dengan sendirinya. Adanya meja tentu ada yang membuatnya. Begitu juga adanya dunia ini tentu ada penciptanya. Lalu siapa penciptanya? Akal akan mendapatkan jawaban yang benar dengan dipandu dalil naqli (Alquran dan hadist).

Di sisi lain, keterbatasan akal manusia dalam menjangkau sesuatu tak akan mampu mengetahui segalanya. Untuk itu ia juga tidak mampu membuat aturan yang benaf tentang kehidupan tanpa bimbingan wahyu. Namun sungguh disayangkan manusia zaman sekarang meletakkan akal pada posisi yang tidak tepat. Apa buktinya? Orang cenderung membuat aturan sendiri. Melupakan firman Allah. Padahal ia sadar jika manusia adalah makhluk yang sangat terbatas.

Dalam hal lain, orang cenderung mencari-cari manfaat dari perintah Allah, baru kemudian melakukannya. Seperti berpuasa agar sehat, menurunkan kolesterol dan lainnya. Padahal seharusnya dengan bekal keimanannya ia cukup sami'na waatha'na (saya dengar dan saya taat).