Lista Yosefa

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Gunung Talang Kabupaten Solok ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu yang Terpasung  (cerpen bagian 5-tamat TG-21)

Rindu yang Terpasung (cerpen bagian 5-tamat TG-21)

Rindu yang Terpasung

(cerpen bagian 5-tamat: TG-21)

Tidak sulit bagi seseorang yang berprofesi sebagai polisi untuk menemukan alamat. Dengan mencari informasi di Kantor Polsek setempat polisi muda itu akhirnya menemukan alamat yang dia cari. Kini Anton, menelusuri jalan perkampungan yang cukup asri. Jalan beraspal dan di pinggirnya di tanami bunga, sepertinya taman ini dipelihara oleh kelompok ibu-ibu PKK di Jorong itu. Hal itu terlihat dari taman yang ada tertulis nama kelompok PKKnya. Ide yang cukup keratif untuk membuat suasana perkampungan menjadi indah dan asri.

Anton sampai di sebuah rumah yang cukup bagus dari beberapa rumah yang lain. Pekarangannya lumayan luas. Di garase ada tiga mobil terparkir, ada truk, mobil box, dan mobil pribadi Pajero Sport. Lumayan juga ternyata orang tua asuh Puput, Anton membatin sendiri. Bapak Marjohan, pedagang Beras Solok yang sukses setidaknya itu yang didengar Anton dari rekannya di Polsek tadi sebelum ke rumah ini.

“Assalamualaikum,” Anton mengucapkan salam di depan pintu utama rumah tersebut. Seorang perempuan paroh baya keluar dan menjawab salamnya.”Permisi Buk, benar ini rumah Bapak Marjohan? Tanya Anton ramah. Dengan memperhatikan tamunya, bunda Yadid menjawab, “Ya, benar, ada apa ya? Anton melemparkan senyum ke arah perempuan itu dan mengulurkan tangannya. Mereka bersalaman kemudian Anton memperkenalkan diri. “Saya Anton, dari Patakumbuh. Kalau boleh saya ingin bertemu Pak Marjohan dan keluarga beliau.

“Oh ya, tentu saja boleh, silahkan duduk dik, sebentar saya panggilkan dulu suami saya,” bunda Yadid berlalu ke dalam untuk menemui suaminya. Tak lama mereka keluar berbarengan menemui tamu yang belum mereka kenal sama sekali. Sungguh mereka dalam keheranan dengan tamunya yang masih muda dan gagah. Perasaan hati Pak Marjohan juga sama dengan apa yang dirasakan istrinya, mereka susah untuk mengingat-ingat siapa orang ini dan mereka tidak punya pelanggan orang ini sebelumnya.

“Maaf, kalau boleh saya tahu, adik ini siapa dan apa maksud kedatangan ke sini, “ Pak Marjohan mulai membuka pembicaraan. Dengan senyum penuh keramahan Anton menjawab, “Saya Anton, saya dari Payakumbuh. Tepatnya dari Situjuh.” Kedua suami-istri itu saling berpandangan dengan kening berkerut. Pak marjohan sejenak terdiam, namun istrinya merasakan sesuatu, jangan-jangan ini keluarga istri kakaknya mengingat Anton menyebut daerah Situjuh. Dia masih ingat kalau di Situjuh tersebut keluarga dari mama kandung Puput.

“Begini Pak, Buk, “ Anton mencairkan suasana yang sempat hening sesaat. “Saya ini adiknya dari almarhumah mama Puput, semoga kedatangan saya ke sini tidak mengganggu kenyamanan keluarga di sini. Jujur saya sudah lama mencari kabar berita akan kemenakan saya Puput. Alhamdulillah hari ini saya ada di rumah keluarga di sini. Sekali lagi saya mohon maaf jika saya sudah merepotkan,” kata-kata Anton mengalir lancar tanpa ragu, padahal tadi sebelum keluar dari mobilnya dia sangat tidak tahu apa yang akan dia sampaikan.

Setelah beberapa lama mereka berbincang, mereka menjadi sedikit memahami situasi dan kondisi dulu sewaktu Puput masih bayi. Kedua keluarga yang berseteru akibat ketidakrelaan anak-anak mereka menikah. Namun sekarang hal itu dapat dipahami dengan kondisi sekarang. Orangtua mereka sudah tidak ada. Kini tinggal mereka yang dalam konteks hubungan keluarga mereka adalah saudara ipar. Antara bunda Yadid dengan Anton, mereka adalah adik dari masing-masing orangtua kandung Puput.

“Waktu dulu, saya tidak bisa memahami bagaimana bisa keluarga kita bersebrangan seperti itu. Padahal anak-anak mereka sudah menikah. Pada saat terakhir dari ibu saya sebelum beliau meninggal. Beliau sudah beramanat pada saya, kalau saya harus jaga Puput dan merawat. Sejak usia dua tahun Puput kami asuh seperti anak kami sendiri,” panjang lebar istri Bapak Marjohan menjelaskan. Sementara Bapak Marjohan hanya mengangguk sebagai tanda dia menyetujui percakapan istrinya.

Akhirnya mereka mengizinkan Anton bertemu Puput. Bagi mereka berdua tentulah hal itu sudah tidak kejutan lagi karena sudah pernah bertemu di sekolah sbelumnya. Dan hal itu juga sudah diakui Anton pada Bapak Marjohan. Putri merasa senang karena Mamaknya atau adik mamanya benar-benar datang untuk menemui ayah-bundanya di sini. Dalam hati Puput sangatlah ingin datang berkunjung ke Payakumbuh, ke keluarga mamanya, dan seperti apa keadaan keluarga di sana. Namun dia sama sekali belum berani mengutarakan keinginannya dan kerinduannya pada keluarga mamanya.

Libur kenaikan kelas sudah datang. Rencana kedatangan Anton untuk menjemput Puput untuk berlibur sudah dekat. Puput sudah tidak sabar untuk melepaskan rindu dan rasa penasarannya akan keluarganya itu. Seperti yang dijanjikan mamak Anton benar datang dan kali ini dia datang bersama istrinya, dari pembicaraan lewat telepon mamaknya itu baru saja menikah satu tahun yang lalu. Alangkah girangnya hati Puput, di atas mobil menuju Payakumbuh dia tak berhenti bercerita dengan mamak dan tantenya itu. Asyik sekali.

Di rumah Pak Marjohan kini terasa sepi. Habis sholat Magrib, Yadid datang menemui ayah-bundanya. Sambil menangis dan mohon ampun, dia berkata, “ Maafkan Yadid yah Bunda, Yadid benar-benar minta ampun.” Suami-istri itu saling berpandangan dan balik memandang ke arah Yadid yang masih bersimbah air mata. “Jika Yadid ayah usir dari sini, Yadid akan ke mana? Keluarga Yadid di mana yah? Air matanya tak henti bercucuran.

“ Yadid, masalah maaf memaafkan itu masalah gampang. Tapi hubungan kamu sama Puput yang dulu seperti adik kakak kandung karena memang demikian kami mendidik kalian itu sudah rusak karena sikap gegabahmu,” jawab Pak Marjohan pada Yadid.

“Mungkin kamu berpikir, kalau adikmu Puput bukan adik kandungmu sehingga sah saja kau tindas dia seperti itu, di sana salah sikap kamu Yadid,” lanjut Sang Ayah. Makin lama, makin tidak kuat Yadid menahan isak tangisnya. Bundanya hanya diam, sesungguhnya dia juga sudah tidak tahan melihat Yadid seperti itu. Tapi Yadid harus dimarahi atas kesalahannya yang sangat berat. “Yadid, kamu dari kecil kami asuh sama seperti Putri, hanya saja Putri dia mengetahui kalau dia anak asuh kami. Dia tahu dari nenek sebelum beliau pergi meninggalkan kita semua. Sedangkan kamu tidak tahu siapa kamu di rumah ini, “ lanjut Pak Marjohan.

“Jika kamu sadar, kamu bukan siapa-siapa di sini Yadid, kamu anak kakak saya, sementara saya ini Urang Sumando di rumah ini. Kalau Puput jelas dia anak pisang bundamu, ini keluarga Bakonya, itu artinya kamu tidak ada hak sama sekali di rumah ini,” dengan penuh kesal Pak Marjohan tak henti-hentinya memarahi Yadid. Sang Bunda hanya diam, kemudian menimpali,” Ayah sudahlah, cukup jangan dibahas sampai keterusan seperti itu, kasihan Yadid, dia belum mengerti.”

“Justru itu dikasih tahu, supaya dia mengerti. Kalau dia di sini ikut mamaknya juga. Hanya saja karena kita ingin menjaga hati, perasaanya, dan ingin membuat dia merasa anak kita sendiri bund,” jelas ayahnya lagi. Pembicaraan itu berakhir dengan perjanjian Yadid untuk segera minta maaf pada Puput sepulangnya dari Payakumbuh nanti. Kedua suami-istri itu saat ini merasa harap-harap cemas bagaimana jika Puput diminta keluarga mamanya? Sudah pasti mereka tidak siap. Baru saja kemaren Puput meninggalkan mereka, perasaan rindu sudah seperti ini beratnya. Bunda membatin sendiri, Putri cantikku semoga dirimu tidak lupakan kami di sini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post