Lisna Harianja

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman

Menurut Youth dan Lucas (1999 menjadi sangat penting bagi profesi guru mengembangkan pendekatan sendiri untuk profesi profesional di bidang pedagogi. Satu meningkatkan kerja yang diperlukan oleh guru dapat mengembangkan mereka untuk pedagogi, ditanyakan oleh Hallam dan Ireson (1999) seperti berikut ini:

Pertimbangan tujuan pendidikan dan nilai-nilai pendukung yang mendukung pengajaran.

Pengetahuan tentang teori belajar.

Pengetahuan tentang konsep-konsep yang berbeda dari mengajar

Pengetahuan tentang modal pengajaran dan pembelajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa, karakteristik lingkungan belajar,tuntutan tugas, proses pengajaran dan pembelajaran, dan berbagai jenis pembelajaran

Memahami pedagogi dapat dioperasionalkan didalam kelas

Pengetahuan dan keterampilan untuk mengevaluasi praktik, penelitian, dan teori yang berkaitan dengan pendidikan.

Berdasarkan teori diatas bahwa guru sebaiknya dapat membuat situasi atau keadaan kelas menjadi tidak membosankan. Seperti memberikan motivasi dengan bercerita kepada siswa, kemudian memberikan tanya jawab tentang materi sebelumnya dengan menghubungkan materi yang akan disajikan. Dengan guru yang memberi motivasi yang tinggi akan memilki pengaruh yang kuat terhadap motivasi peserta didik. Karena usaha belajar peserta didik bergantung pada seberapa jauh usaha belajar dari gurunya, maka hal ini yang mendasari seberapa besar energi guru untuk belajar seperti memberikan pelayanan yang baik dalam masalah akademik maupun nonakademik.

Dewasa ini, guru juga dapat menerapkan teknik Bonihit (bonus nilai dalam hitungan) dan juga bisa dipadukan dengan model pembelajaran thinking, aload, pair, problem solving (TAPPS) merupakan alternatif pembelajaran kelompok yang melibatkan atensi dan partisipasi aktif semua siswa. TAPPS menuntut siswa berpikir keras secara berpasangan untuk memecahkan masalah. Model belajar seperti ini, juga menumbuhkan kemandirian setiap individu dari pasangan siswa tersebut. Dengan teknik diatas semua siswa jadi terlibat dalam pembelajaran sehingga tercipta pemebelajaran yang efektif dan menyenangkan yang membuat siswa jadi tidak bosan.

Referensi

Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

http://nmiminrukmini.gurusiana.id/article/menjadi-guru-yang-peduli-260220

http://nmiminrukmini.gurusiana.id/article/bonihit-dan-model-tapps-pembelajaran-jadi-seru-dan-menyenangkan-41452

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post