Tumis Cencalok
Bismillah
Tagur 365 hari (H.56)
Tumis Cencalok
Bagi masyarakat Kalimantan Barat terutama yang berada di pesisir pantai tentu tidak asing dengan jenis makanan ini. Begitu juga dengan saya, cencalok merupakan salah satu menu favorit di keluarga saya. Cencalok atau biasa juga disebut calo’ merupakan makanan yang berasal dari udang kecil melalui proses fermentasi.
Untuk mengolah cencalok menjadi santapan yang nikmat bukanlah hal yang sulit. Kita cukup menyiapkan bahan-bahan antara lain: Cabe rawit, bawang merah, bawang putih, tomat dan jeruk sambal/limau. Bisa juga ditambahkan leunca atau terong pipit. Nah, cara membuatnya juga tidak rumit lho. Cuci bersih semua bahan lalu dipotong atau diris kecil-kecil. Kemudian, siapkan wajan yang diberi minyak goreng secukupnya. Setelah panas, masukkan semua bahan ke dalam wajan dan ditumis hingga wangi. Jika sudah harum dan agak matang, masukkan cencalok, diaduk terus hingga matang. Jangan lupa tambahkan sedikit gula dan penyedap rasa. Tara, tumis cencalok siap disantap. Hmm, yummy.
Menikmati makan siang dengan menu cencalok dan nasi hangat sudah lebih dari cukup. Bisa juga ditambahkan lalapan kacang panjang, timun atau kecipir. Cencalok tidak cocok dinikmati dengan nasi yang diberi kuah.
Ayo sahabat, silakan dicoba menu sederhana ini. Jika di daerah sahabat tidak ada cencalok, silakan berkunjung ke Kalimantan Barat. Saya tunggu kedatangannya, terima kasih.
#Bumi Khatulistiwa: Sabtu, 13 Maret 2021#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nikmat sekali rasanya. Jadi ingin juga merasakan. Tapi sayang jauh sekali kalau harus ke sana. Salam literasi saja
Sesekali jalan ke Kalimantan, Bun. Salam literasi juga.
Semua jenis makanan yan ibu sebutkan kesukaan saya bu......hanya cencalok bahasa Sundanya apa ya hehehe...tulisan yang mengundang selera ,penasaran ingin mencoba kelezatannya...terimakasih bu....salam literasi
Semoga ada kesempatan untuk mencicipinya ya Pak. Terima kasih. Salam literasi.
Mantap ulasannya bunda. Terima kasih telah berbagi ilmu. Sukses slalu