“Afsyu as salama bainakum tahaa bbuu.”

“Sebarkanlah salam di antara kalian, niscaya kalian akan saling menyayangi.” (Hadits Riwayat (HR): Hakim)

...

Pergaulan kita dengan teman-teman harus kita perhatikan. Kita jaga dengan baik agar tidak terjadi salah paham. Kalau terjadi salah paham, kita dan teman akan rugi bersama. Untuk mengakrabkan diri kembali, bisa saja, namun rumit.

Diantara cara bergaul dalam tuntunan Islam ialah budayakanlah mengucapkan salam saat bertemu teman. Dalam salam yang kita ucapkan itu mengandung tiga inti doa. Ya, doa yang kita sampaikan kepada Allah Ta’ala.

Ucapan assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh berarti semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah selalu bersamamu. Bukankah ini doa yang sangat luar biasa? Ya. Doa yang sering kita ucapkan dalam sehari-hari.

Saat mengucapkan dan menjawab salam sebiknya dengan wajah yang ceria. Muka yang bersahabat sambil tersenyum ramah. Setiap orang yang melihatnya pasti merasa nyaman dan senang. Sehingga persahabatan bisa semakin erat.

Siapa yang tidak merasa nyaman dan senang bila didoakan oleh temannya? Tidak ada. Mustahil ada orang yang marah kalau didoakan dengan doa yang terbaik, keselamatan, rahmat, dan berkah Allah selalu untuknya. Marah juga? Tidak mungkin.

Kepada siapa kita mengucapkan salam? Kepada orang yang kita kenal dan yang tidak kita kenal. Mengucapkan salam itu sunnah dan menjawabnya wajib. Teman sudah mendoakan kita yang terbaik, masa’ sich ga kita balas dengan doa yang terbaik juga.

Dengan menebar salam, saling mendoakan yang terbaik, dan saling menegur atau mengingatkan teman kepada kebaikan, insyaallah akan membuat hati kita semakin bersatu dalam persahabatan dan persaudaraan karena Allah Ta’ala. Persaudaraan ini disebut dengan ukhuwah islamiyah, bersaudara dalam naungan agama Islam.

Kalau hal ini sudah sering kita lakukan, persaudaraan itu akan semakin erat. Pada akhirnya akan membuat kita semakin kompak dan kuat. Lalu, akan sempurna dengan rasa saling menyayangi dan mencintai sesama umat Islam, karena Allah Ta’ala. Wallahu a’lamu bisshawaab.

#Tantangan guru siana hari yang ke -102

#Edisi menulis materi hadis untuk siswa SD kelas I s/d VI