Menulis itu asyik...

Menulis itu asyik. Apa saja bisa dituliskan dan menjadi unik. Kisah pribadi, teman, lingkungan, pengalaman, dan lainnya akan menarik. Apa lagi kalau dalam tulisan itu ada pesan-pesan yang baik.

Menulis itu gampang…

Menulis itu gampang. Seperti orang yang sedang berbincang-bincang. Tuliskan saja hal-hal yang membuat hati kita senang. Jika ada unsur lucu, orang lain bisa terhibur dan merasa riang.

Menulis itu bebas…

Menulis itu bebas. Seorang penulis bagaikan burung mengarungi angkasa yang luas. Meliuk ke sana dan kemari mengumpulkan ide tanpa batas. Dalam bermenung pun bisa beraktivitas.

Menulis itu seru…

Menulis itu seru. Jenisnya pun tidak begitu terikat dan kaku. Bisa saja horor, sedih, bahagia, dan lucu. Juga bisa menginspirasi, memotivasi, dan menyemangati hingga menderu debu. Lama kelamaan akhirnya akan menjadi candu.

Menulis itu nikmat…

Menulis itu nikmat. Remah dan remeh bisa diolah menjadi gurih dan lezat. Bisa dilakukan di mana saja dan hampir setiap saat. Nikmatnya akan terasa ke hati kalau tulisan itu bermanfaat.

Menulis itu beruntung…

Menulis itu beruntung. Berkarya nyata ketika duduk dan merenung. Badan boleh saja dikurung, tapi imajinasi tidak bisa dipasung. Bukankah cerah pasti datang setelah mendung?

Menulis itu ibadah…

Menulis itu ibadah. Tulisan yang berisi ajakan kepada kebaikan, juga bagian dari dakwah. Pesan dakwah bisa saja dibingkai dalam kata-kata yang indah. Siapa yang tidak ingin hidup mewah, suasana yang indah, dan berlimpah berkah dari Allah? Ujung perjalan menjadi ahli Jannah.

…

#Wallahu a’lamu bishshawaab.

#TG-159