Sejak kapan orang tua mulai mendidik anak-anaknya?

Sejatinya, pendidikan terhadap anak sudah mesti dimulai saat pencarian calon pasangan. Serius? Apa ga keterlaluan?

Pasangan yang baik akan melahirkan suasana yang baik dalam rumah tangga. Suasana yang baik merupakan ruh atau semangat pendidikan yang baik. Secara langsung, baik atau kurang baiknya keberadaan pasangan (suami/ istri) akan memengaruhi pola pendidikan terhadap anak.

Setidaknya, jika saat mencari pasangan belum terpikirkan utuk pendidikan anak, ada baiknya para pasangan (suami/istri) berupaya untuk belajar menjadi orang tua yang baik. menjadi orang tua yang baik tidak mesti menunggu saat mempunyai anak.

Menjadi orang tua itu bukan hal yang gampang. Teori menjadi orang tua yang baik, tidak sedikit. Namun, pada penerapan teori itu terkadang tidak seindah yang dibayangkan. Apalagi menjadi orang tua itu tidak ada sekolah dan kursusnya.

Nah, bagaimana mungkin anak akan mendapat pendidikan yang baik dan layak jika kedua orang tuanya belum menjadi orang tua yang baik? Dikhawatirkan, pendidikan yang diberikan oleh orang tua seperti itu bisa memberi warna yang kurang baik pada anaknya.

Setelah orang tua (pasangan suami istri) belajar meperbaiki dirinya, ada baiknya dimulai program untuk pendidikan si buah hati. Misalnya, sejak bayi dalam kandungan, yang sering diperdengarkan kepadanya ialah suara suara yang baik. Dalam Islam, suara-suara positif itu bisa saja diperdengarkan MP3 tilawah Al-Qur’an, salawat, nasyid, dan lainnya. Namun, fokus pada tilawah Al-Qur’an akan lebih baik.

Bagaimana jika yang memperdengarkan bacaan kalam Ilahi itu orang tuanya sendiri? Tentu hal inilah yang diharapkan. Secara tidak langsung, saat orang tuanya memeperdenganrkan kalaimat-kalimat thayyibah (yang baik) terhadap bayi dalam kandungan, proses pendidikan sedang berlangsung. Walaupun masih berbeda alam.

…Bersambung

#Wallahu a’lamu bishshawaab

#Tantangan gurusiana hari yang ke-3