MARAH ATAU MARAH-MARAH
Bolehkah kita marah? Boleh, tapi harus ada sebab yang membolehkan marah. Marah tanpa sebab yang jelas dan masuk akal, bisa mendatangkan masalah yang lebih besar. Antara marah dan marah-marah, berbeda.
Marah-marah adalah marah yang tidak jelas penyebabnya. Tiap sebentar marah dan marah lagi. Marah-marah merupakan penyakit. Tepatnya ia bagian dari penyakit hati. salah satu obatnya adalah sering berwudu, banyak beristigfar, dan sering berkunjung ke rumah sakit.
Apa contoh penyebab yang membolehkan marah? Ketika urusan agama dan keyakinan kita dihina, dicaci, diejek, dan direndahkan oleh orang lain, kita boleh marah. Ketika harga diri, kemuliaan keturunan, dan nama baik orang tua atau keluarga kita dihinakan, kita boleh marah. Tentu saja marah dalam arti kata tidak mengamuk membabi buta.
Bagaimana kalau pribadi kita atau diri kita sendiri yang dihina? Bersabar lebih baik. Jangan lekas marah. Kalau tidak bisa sabar dalam satu tingkatan, naikkan lagi tingkat kesabaranmu. Perkuat kesabaran, lagi dan lagi. Sekali lagi, kalau yang dihina itu pribadi kita sendiri.
Ada saat, cara, dan waktu yang tepat untuk marah. Sebisa mungkin, hindarilah agar tidak marah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengungkapkan, “Laa tagdhab wa laka al jannah”, “Jangan marah, Surga untukmu.” Wallahu a’lamu bisshawaab.
#Tantangan gurusiana hari yang ke-110
#Edisi menulis materi hadis untuk siswa SD Kelas I s/d VI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aaminn ya Allah.. terimakasih ustadz
Terimakasih pak sudah mengingatkan
Kembali. Mari saling mengingatkan. Trima kasih sudah berkunjung.
Aamiin Yarobbal alamiin
Mari kita hindari marah yang tidak bertuan.
Aamiin yaa robbal alamiin.. Terima kasih sudah diingatkan lewat artikelnya
Pesan bijak. Keren Pak!
Aamiin.Mantap Bun
Amin. Ops...No, saya not Bun.