Pada Jumat penuh berkah, Ustaz Topan mendapat amanah sebagai khatib pengganti di Masjid Agung Nurul Iman. Dia membawa Beliung, puteranya berumur lima tahun. Jarak rumahnya dengan masjid sekitar 5 kilo meter. Sebagai ustaz kondang, ia sudah terbiasa menyampaikan materi khutbah walau tanpa persiapan.

Meskipun posisinya sebagai khatib pengganti, kemampuan orasinya tidak kalah dari khatib aslinya. Ia tampil memukau dan memesona. Alur penyampaiannya jelas. Intonasi suaranya diatur demikian rupa, datar, sedang, dan meninggi. Dalil-dalil yang disampaikan tepat dan akurat. Ia membahas tuntas tentang sedekah dan manfaatnya dalam keseharian.

Bakda Ashar, tidak sedikit jamaah yang berkunjung ke rumahnya. Demikian juga dengan warga sekitar. Jamak orang berkumpul dan amat riuh. Semuanya sangat senang dan antusias. Ustaz Topan sangat kaget. Tidak sedikit warga yang membawa barang-barang dari rumahnya. Termasuk Beo kesayangannga dengan sangkarnya. “Ada apa ini, Beliung?” Tanya sang Ayah heran. “Kata Ayah tadi di Masjid, mari kita bersedekah. Kita sedekahkan barang-barang terbaik yang kita miliki,” ujarnya jagoannya polos.

…

#Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan ide. Hanya sebuah pentigraf.

#TG-268