ISTANA PASIR
Aktivitas dalam hidup ini cukup padat. Durasi yang dimiliki hanya antara azan dan iqamat. Azan dan iqamat shalat magriblah yang paling singkat. Sedangkan empat shalat fardhu lainnya masih cukup lama, walau hanya beberapa saat.
Alangkah eloknya kalau waktu yang amat singkat ini digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dalam kaca mata agama diistilahkan menebar manfaat bagi umat.
Bersedia atau tidak, masa yang dilalui akan berakhir. Berdiam diri atau bergerak dalam lintas menebar dan menuai manfaat, sang pencatat amal tak akan pernah mangkir. Apa yang telah, sedang, dan yang akan diukir?
Ibarat bertamasya ke pantai, sejuta pesona keindahan pun hadir. Sisi baiknya, sang penikmat pesona itu membasahi lisan dan hatinya dengan zikir. Lalu berupaya melatih potensi akal yang dimiliki untuk berpikir. Berpikir tentang kemahakuasaan Allah Ta’ala yang telah menciptakan alam nan indah ini dengan mahir.
Baik atau buruk yang diisi dalam rentang waktu yang tersedia, pada masanya akan berakhir. Ibarat di pantai, sang penikmat keindahan asyik membangun istana pasir. Tanpa menunggu persetujuan, ombak pun segera hadir. Hadirnya tentu saja mengubah keberadaan istana pasir. Kembalai ke wujudnya semula, pasir.
Nikmati saja keindahnnya, lihat, dan syukuri. Abadikan momennya dalam kamera, jika memungkinkan. Simpan kenangannya dalam catatan. Jangan letakkan keindahan dan kenangan itu di dalam hati, agar tidak terasa sedih dan iba jika ia sudah berlalu.
Seindah-indah bangunan istana pasir, hanya sesaat. Bagaimana jika ombak mendekat dan menjilat? Tamat. Hadirkan suasana ceria, pecakkan gelak tawa, riang dan gembira bersama, agar hati, pikiran, dan badan kian sehat. InsyaAllah akan timbul kembali semangat yang amat dahsyat.
Diantara hikamah yang bisa diambil dari istana pasir, antara lain;
1. Mari memanfaatkan durasi yang tersedia dengan hal-hal yang bermanfaat, untuk diri sendiri, keluarga, dan umat.
2. Jangan lupa untuk selalu bersyukur agar hati riang dan gembira. Dengan bersyukur, pasti hati akan senang dan tenang. Jangan menunggu senang baru kemudian bersyukur, itu keliru.
3. Hempasan gelombang, ombak, dan cobaan hidup, pati akan dating sesuknya. Lapangkan jiwa jika ia datang, tanggapi dengan hati riang dan gembira. Bukankah istana pasir ini hanya permainan semata?
4. De el el…
Semoga…
…
#Edisi menyimpan memori liburan
#TG-88
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Terima kasih, selalu berkunjung.
wah...asyik liburannya. main pasir di pantai....keren.salam
Alhamdulillah. hehehe...
Mantap Ustads Lee ulasannya sangat.bermanfaaat. selamat berlibur.
Amin. Semoga bermanfaat.
Salam literasi
Salam. Terima kasih.