Lisata

Saya Lisata. Lebih sering dipanggil Mr. Lee atau ustadz Li. Alumni kelas menulis Solo pada 2017. Ya, lumayan lama. Sayangnya, selama ini saya off. Kok bisa. heh...

Selengkapnya
Navigasi Web
ILMU PADI BUKAN TEORI

ILMU PADI BUKAN TEORI

Sejak SD, saya sudah diajari tentang ilmu padi. Ya, waktu itu dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pembahasannya tentang pribahasa. Bersikaplah seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.

Awalnya, saya menganggung-angguk saja. Anatar mengerti dan tidak. Selepas itu, pikiran saya mengangkasa menelusuri semak, rimba, dan sungai. Akhirnya penelusuran saya berhenti tepat di tengah-tengah sawah yang padinya sedang menguning.

Dalam perjalanan ruh itu (bukan tentang spiritual, alam khayali), saya melihat dengan jelas bulir-bulir padi kuning yang bernas dan hampa. Bulir padi yang bernas melengkung dan terjuntai ke bawah. Seakan-akan tangkainya tidak kuat lagi menopangnya.

Sementara itu, padi hampa, tegak dengan pongahnya. Seakan ingin menunjukkan pada burung-burung bondo, datanglah, kami siap untuk disantap. Lalu, saya ambil setangkai padi yang berisi dan hampa. Terasa berat padi yang merunduk dan amat ringan yang tegak menantang matahari, padi hampa.

Saat itu, saya tidak mengerti apa pribahasa yang disampaikan guru. Hanya saja, yang saya pahami jika padi berisi, tangkainya melengkung dan merunduk ke bawah. Sedangkan padi hampa, hanya kulit padi saja, tegak kokoh dan lurus menunjukkan kepongahannya.

Kata guru saya saat itu,” Orang yang memiliki ilmu itu sebenarnya dia berisi. Dia berilmu. Namun, dia rendah hati. Penampilan, pembawaan, dan ucapannya sederhana. Dia tidak menampakkan kehebatannya, merendah seperti melengkungnya bulir padi. Sedangkan orang yang tidak berilmu, seperti padi hampa. Tegaknya bagai orang gagah, pembawaannya membuat orang tertipu, padahal tidak ada apa-apanya. Tidak berisi.”

Kemarin, tepatnya Rabu, 27 Oktober 2021 menjelang siang, saya dipertemukan oleh Allah Ta’ala dengan orang yang mengamalkan ilmu padi. Penampilannya sederhana, gayanya biasa saja, tidak tampak kalau dia orang yang luar biasa hebatnya. Jujur saja, saya tertipu, tapi senang.

Sebagai orang tua atau wali murid yang hendak mendaftarkan anak atau keluarganya di sekolah kita, tentu dilayani sesuai dengan SOP penerimaan tamu. Disambut dengan wajah ceria, ramah, senyum, santun, salam, dan dipersilakan masuk. Setelah itu, tidak lupa dipersilakan duduk.

Bakda basa basi, beliau sampaikan hasratnya. Beliau ingin mendaftarkan keponakannya di sekolah kita. Keponakannya itu hafizh Al-Qu’an 30 Juz, dan sedang mendalami ilmu keagamaan lainnya. Misalnya; bahasa Arab, hadits, fikih, tarikh, dan lainnya.

Panjang lebar bercerita, hingga hampir mengerucut kepada satu kesimpulan. Untuk memudahkan komunikasi berikutnya, saya meminta nomor HP beliau. Beliau kemudian mengeluarkan kartu nama dan memberikannya kepada saya.

Ya salaam, beliau adalah tokoh dan pakar pendidikan. Sudah kenyang asam garam pendidikan, namun tetap merasa hijau. Beberapa bahasa di dunia ini dia kuasai dan kami praktik langsung, Arab dan Inggris. Beliau juga sudah keliling beberapa Negara; Arab, Turki, Filipina, Jepang, Malaysia, dan lainnya.

Lalau, disebutnya tokoh-tokoh di Riau. Baik kalangan politikus, ulama, maupun akademisi dan pemerhati pendidikan. Rata-rata, yang disebutnya itu saya tahu. Boleh dikatakan, hampir 80 %, mereka adalah anak didiknya dulu.

Hampir satu jam kami bercerita, tentang sejarah, pedidikan, hingga jual beli tanah. Allah karim, tanah yang kami incar untuk dibeli, sebagai prospek sekolah ke depan, ternyata tanah beliau sendiri. Allah Ta’ala pertemukan kami dengan cara Allah Ta’ala yang maha sempurna. Subhaanallah.

Saya belajar banyak hal dari sang Doktor. Bukan hanya ilmu bahasa. Juga bukan sekadar mengelola pendidikan. Lebih dari ilmu, ilmu padi bukan sekadar teori. Semoga Allah Ta’ala memberi kehisupan yang berkah dan bahagia untuk sang Doktor.

#Wallahu a’lamu bishshawaab.

#TG-380

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post