Lisata

Saya Lisata. Lebih sering dipanggil Mr. Lee atau ustadz Li. Alumni kelas menulis Solo pada 2017. Ya, lumayan lama. Sayangnya, selama ini saya off. Kok bisa. heh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hikmah di balik doa bangun tidur

Hikmah di balik doa bangun tidur

Diantara kebiasaan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau bangun tidur adalah membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran, mengucek mata (membersihkan jika ada kotorannya) dan berdoa. Setelah itu beliau menuju kamar mandi dan seterusnya. Tidak serta merta bangun langsung ke kamar mandi.

Doa yang diajarkan kepada kita berbunyi ‘Alhamdulilahi allazi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihi an nusyuur’. Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mewafatkan kami dan kepada-Nya lah kami akan kembali. Demikian artinya dalam terjemahan standar.

Namun, pernahkah kita memperhatikan dan mempelajari makna atau hikmah di balik doa bangun tidur itu? Atau jangan –jangan sejak kita kecil dulu hingga saat ini, setelah hafal doa itu selama puluhan tahun, hanya menjadi rutinitas tanpa kualitas? Hafal tapi tidak paham. Na’uzubillahi min zalik.

Tidur bagaikan mati. Semua aktivitas jasad terhenti. Mulut, mata, tangan, kaki, dan lainnya tidak ada yang bergerak lagi. Diam dan sunyi. Kemudian terbuai mimpi, bagi orang yang bermimpi. Di alam mimpi terjadilah yang terjadi. Kisahnya bisa jadi teringat nanti dan menjadi inspirasi. Semua kisah dalam mimpi itu dialami oleh ruh, bukan fisik insani.

Segala puji bagiMu ya Allah, Engkau telah menghidupkan aku kembali setelah kematianku (tidur) adalah sebuah pengakuan yang agung, bahwa aku tidak bisa berbuat apa pun selama tidur. Jika bisa berbuat dan bertindak nyata berarti belum tidur. Boleh jadi itu ngawur. Kita memuji Allah Ta’ala yang masih memberi izin kepada kita untuk menghirup udara segar pada pagi ini sebagai bagian dari nikmat-Nya.

Jika Allah Ta’ala berkehendak, DIA bisa saja mewafatkan kita saat tidur dan tidak bangun lagi. Adakah orang yang meninggal dunia saat tidur? Banyak, bukan hanya ada. Banyak. Bahkan, sebelum tidur dalam kondisi normal, sehat, bercengkerama dengan keluarga, kemudian tisur dan tidak bangun lagi. Qaddarallah.

Pengakuan kita lalu ditutup dengan janji kepada Allah. Wa ilaihi an nusyuur adalah ungkapan hati bahwa kita akan kembali kepada-Nya. Kembali kepada Allah berarti mati. Mati itu pasti. Bagaimana kondisi kita saat mati? Husnul khatimahkah atau suu ul khatimah? Kita tidak tahu.

Apa saja yang sudah kita persiapkan untuk mati itu? Sudah cukupkah bekal tersebut? Pastinya masih kurang. Wa ilaihi an nusyuur juga bermakna janji kepada Allah Ta’ala bahwa kesempatan hidup yang diberikan ini, setelah mati (tidur), akan digunakan sebaik-baiknya dalam mengumpulkan segala bentuk kebaikan sebagai amal shalih yang akan dibawa menghadap ilahi nanti.

Mari kita manfaat waktu ini dengan hal-hal yang bernilai guna bagi orang lain dan diri sendiri. Baik untuk meningkatkan kompetensi pribadi, apa pun profesi yang sedang digeluti, maupun dalam bentuk amal jama’i atau bersinergi. Diantaranya dengan menebar semangat literasi, tumbuhkan cinta di bumi, dan hilangkan benci. Wallahu a’lamu bisshawaab.

#TG-94

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap salam LiterasiTumbuhkan cinta di bumi. Hilangkan benci sesama. Keren. Berbuat baiklah karena kebaikan itu untuk dirimu sendiri. Salam sehat selalu dan salam Literasi

02 Jan
Balas

MasyaAllah, terima kasih banyak Bunda.

02 Jan

Terima kasih telah diingatkan kembali.. salam

20 Jan
Balas

Keren ulasannya Pak Ustad Lisata. Sangat bermanfaat dalam mengarungi kehidupan. Semoga beeakhir kehidupan dg husnul khotimah. Aamiin.

02 Jan
Balas

Ulassn yang indah dan bermanfaat, semoga ini jadi muhasabah untuk diri, menjadi manusia berkualitas di hadapan Allah Swt. Salam semangat dan sehat

02 Jan
Balas

keren ulasannya, salam kenal dan sukses selalu

02 Jan
Balas

Ulasan yang bermanfaat. Semoga bisa memperbanyak bekal untuk kehidupan kekal dan berakhir hidup dalam keadaan husnul khatimah.

02 Jan
Balas



search

New Post