BELAJAR DARI NYAMUK ATAU VIRUS
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak segan (malu) membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik.”
(Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 26)
...
Allah Ta’ala sang khaliq (pencipta) Mahakuasa menciptakan apa pun jenis makhluk sesuai dengan iradah-Nya (keinginan). Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Bila telah bertemu huruf kaaf dan nuun, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya.
Apa maksudnya bertemu huruf kaaf dan nuun? Izaa araada syai an an yaquula lahu kun fayakuun. Jika Allah Ta’ala telah berkehendak (iradah) kepada sesuatu, hanya dengan berkata “kun” (kun, bertemunya huruf kaaf dan nuun),terjadilah apa yang dikehendakinya tersebut. (Al-Qur’an surah yasin: 82).
Di awal ayat surah Al-Baqarah ayat 26 di atas, Allah Ta’ala membuat perumpamaan seekor nyamuk atau makhluk yang lebih kecil dari nyamuk. Kalimat membuat perumpamaan disini merupakan diksi atau pilihan kata yang Allah tetapkan. Jangankan benda-benda yang besar seperti tata surya dan planet lainnya, nyamuk yang kecil saja, Allah Ta’ala kuasa menciptakannya.
Jika masih ada ynag menyangkal, nyamuk itu masih cukup besar. Sesudah kata ba’udhah (nyamuk), kalimat berikutnya famaa fauqahaa (makhluk yang lebih kecil dari nyamuk). Allah Ta’ala menyebutnya secara global, tidak satu jenis makhluk. Kalau nyamuk dianggap masih besar, segala yang lebih kecil dari nyamuk, apa pun itu, misalnya; semut, bakteri, virus, dan lainnya, Allah Ta'ala Mahakuasa menciptakannya.
Pertama, Nyamuk.
Mungkin ada yang bertanya, apa sich gunanya diciptakan nyamuk? Bukankah nyamuk itu mengganggu keberadaan manusia? Menghisap darah dan menularkan bibit penyakit kepada manusia.
Jika dipikirkan sekilas saja, akan dijawab “ya.” Namun, perlu diingat kembali bahwa segala sesuatu yang Allah Ta’ala ciptakan tidak ada yang sia-sia. Hal ini merupakan pengakuan sejati orang yang beriman kepada Allah Ta’ala. Pengakuan itu diabadikan oleh Allah Ta’ala dalam kalam-Nya, “ Rabbanaa maa khalaqta haazaa baathiilaa, subhaanaka faqinaa ‘azaabannaar.” (Al-Qur’an surah Ali Imran :191).
Dunia medis terinspirasi membuat jarum suntik setelah mengetahui nyamuk mempunyai jarum suntik. Sistem kerja jarum suntik yang ada pada nyamuk one way ticket, sekali jalan, fokus untuk menghisap darah. Nyamuk menghisap darah manusia untuk makan dan minumnya. Tentu saja nyamuk tidak akan membuang darah yang sudah dihisapnya, sehingga jarum suntiknya tidak berpungsi untuk mengeluarkan darah yang sudah dihisap.
Dengan adanya nyamuk, para ilmuwan dan pebisnis berpikir keras untuk membuat obat penangkal nyamuk. Berbagai jenis penangkal nyamuk yang kita kenal, dalam bentuk gas, cair, dan padat. Cara penggunaannya ada yang dioles, bakar, semprot, dan juga memanfaatkan listrik.
Betapa banyak jenis pekerjaan yang baru disebabkan oleh nyamuk. Betapa banyak pekerja di perusahaan anti nyamuk. Betapa banyak orang yang menggantungkan hidupnya, berawal dari inspirasi keberadaan nyamuk. Subhaanallah.
Kedua, lebih kecil dari nyamuk (virus, de el el)
Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 26, Allah Ta’ala menggunakan diksi famaa fauqahaa, apa pun yang lebih kecil dari nyamuk. Sifatnya umum, syarat utamanya lebih kecil struktur tubuhnya dari seekor nyamuk.
Bagaimana dengan virus? Ya, virus masuk dalam kategori famaa fauqahaa. Apa pun nama dan jenis virusnya. Bahkan, untuk melihat virus ini secara langsung, mata kita mesti menggunakan alat bantu.
Jika dipikir dengan akal yang terbatas, mungkin kita tidak yakin ada guna atau manfaat virus. Apa sich gunanya virus? Barangkali, karena selama ini yang kita pelajari adalah keberadaan virus mengakibatkan manusia sakit.
Mungkinkah Allah Ta’ala menciptakan makhluknya (baca: virus) tanpa tujuan dan manfaat sama sekali? Tidak mungkin gaes. Pasti ada tujuan penciptaannya. Pasti ada manfaatnya untuk kebaikan dan keberlangsungan hidup manusia.
Diantara manfaat virus bagi manusia, antara lain:
Ø Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron yaitu sejenis senyawa protein untuk mencegah replikasi virus.
Ø Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin.
Ø Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat menghancurkan bakteri.
Ø Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin.
Ø Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika melalui terapi gen.
Ø Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah.
Ø Virus bermanfaat sebagai model untuk mempelajari peristiwa yang mengendalikan informasi genetik.
Dari nyamuk kita belajar kegigihan dan perjuangan. Demi setetes darah manusia, nyamuk rela mengorbankan nyawanya. Ditepis langsung oleh manusia atau hanya menghitung beberapa hari setelah kenyang, nyamuk akan mati. Subhaanallah.
Dari virus kita juga belajar. Kondisi fisik yang amat kecil tidak menjadi penghalang bagi virus untuk mengobrakabrik kehidupan manusia. Keterbatasan fisik, bukan alasan bagi kita untuk tidak berjaya, berkarya, dan berprestasi. InsyaAllah.
…Wallahu a’lamu bishshawaab.
#Tantangan menulis guru siana setiap hari tanpa henti, hari yang ke-366
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar