ADAB BERTETANGGA
Islam mengatur hubungan bertetangga. Aturan mainnya jelas. Muliakan tetanggamu. Bukan sekadar berbuat baik dengan tetangga. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Demikian diantara sabda junjungan, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jangan sampai kita tidur dalam kondisi kenyang, sementara tetangga kita ada yang kelaparan. Hal ini dilarang dalam Islam. Bahkan pelakunya diancam dengan gelar “tidak beriman”.
Uniknya lagi, jika ada yang memasak masakan sederhana saja, seperti sup, perbanyaklah kuahnya. Bagilah kepada tetangga. Nah, ini merupakan bahasa kiasan. Jika ada makanan enak yang ada di rumah kita, bagilah kepada tetangga kita. Jangan ‘betul-betul’ kuah saja yang dibagi.
Rasa bahagia yang tengah dialami oleh tetangga, mesti kita perlihatkan turut bahagia dengan wajah yang ceria. Terlepas apakah kita sedang dalam masalah atau tidak. Minimal di hadapan tetangga tersebut kita tampil bahagia, kalau memang mesti menagis setelah itu, menangislah.
Demikian juga saat tetangga kita kesusahan. Segeralah ulurkan bantuan yang bisa dan patut kita berikan. Jangan sampai tetangga jauh atau familinya dari kampung yang lebih dahulu memberikan pertolongan. Hal itu akan menjadi aib tersendiri bagi kita. Na’uzubillahi min zalik.
…
#Wallahu a’lamu bishshawaab.
#TG-30
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mencerahkan, n mengingatkan kita pentingnya punya tetangga...barokallah