Tentangmu Hayati
Tantangan hari ke-6
Hayati, kita kenal di masa reformasi sedang memanas. September 1998, aku yang dengan semangat tidak begitu keras memasuki kampus kita. Karena tidak dapat ijin dari orang tua untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di pulau Jawa. Sebagai calon mahasiswa yang lulus lewat jalur undangan PMDK kita harus berkumpul di BEM saat berlangsung UMPTN. Saat OSPEK di kampus aku melihatmu sebagai sosok yang tangguh. Banyak teman kita yang masih sedih berpisah dengan orang tua di kampung, tapi Hayati kalem saja. Setelah lama bercerita denganmu, baru aku tau ternyata kamu dari MAN Padang Panjang dan masuk asrama di sana. Pantaslah Hayati tidak pernah terlihat sedih seperti kebanyakan anak-anak yang baru kos. Sarjanapun kita selesaikan dalam waktu yang sama dengan penelitian yang berbeda. Masih teringat bagaimana kita bergadang mengetik di rental anak ibuk kos. Waktu itu lap top itu barang yang sangat mahal rasanya ya Hayati. Awalnya kita sudah gembira karena dapat proyek dosen, sehingga tinggal mencari landasan teori. Tapi setelah berjalan 2 bulan, ada keputusan di jurusan bahwa proyek dosen yang kita kelola bertiga hanya boleh untuk satu orang dan kita berdua disuruh menukar judul. Masih ku ingat waktu yang kita lalui dengan mengejar target memasukan judul skripsi, sementara waktu 2 bulan terbuang sia-sia. Kita belum seminar judul untuk proyek itu. Kembali kita ajukan judul dan berkali-kali ditolak. Keringat sering membanjiri pipi saat menaiki anak tangga ke lantai 3 laboratorium Fisika tempat dosen PA kita berkantor. Aku sangat bersyukur Allah takdirkan mengenalmu. Susah itu tidak kita jadikan beban tapi makin berusaha untuk bisa acc judul baru lagi. Hayati, ingatkah kamu saat kita sama-sama mengajar prifat cucu salah satu mantan rektor? Untuk anak yang baru pertama les dan hanya ada waktu 2 hari untuk mengejar materi. Capek sekali rasanya diborong mengajar dalam satu malam untuk fisika dan satu malam untuk matematika. Pulangnya malam-malam dengan kondisi perut keroncongan, langsung buat susu hangat dan tertidur saking lelahnya. Akhirnya wisuda juga kita dalam waktu 4,5 tahun. Cita-cita untuk menyelesaikan Sarjana 4 tahun kandas karena proyek kita gagal. Masih teringat perjuangan kita dan teman-teman ikut tes CPNS di daerah. Saat itu pertama kali otonomi daerah, kita bisa ikut di banyak kabupaten kota yang jadwal tesnya tidak sama. Banyak teman kita yang lulus lebih dari satu kabupaten kota. Aku lulus di Payakumbuh dan Solok sedangkan mu di Bukittinggi dan Payakumbuh. Di situ kita mulai berpisah aku pilih Payakumbuh dan kamu Bukittinggi. Sudah lama kita tidak bertemu, dan akhirnya bertemu lagi di MGMP provinsi. Ternyata hayati sudah pindah ke SMA 2 di Solok. Dan setelah itu kita berteman di fb. Melalui media sosial ini sering aku melihatmu bolak-balik Jakarta. Ada Hayati di simposium guru nasional, juga jadi utusan untuk lomba karya inovatif guru tingkat nasional. Aku juga melihat fotomu di ajang Qitep in science. Hayati terus melaju dengan karya nyata. Aku bangga denganmu sahabat, cita-cita untuk menjadikan siswa yang luar biasa membuatmu terlebih dulu melangkah meningkatkan kompetensi. Sudah lama kita belum bersilahturrahmi, hanya dunia maya yang mempertemukan kita. Termasuk beberapa hari ini aku ikut tantangan guru siana, berkatmu Hayati. Sahabat yang selalu mensupport sahabatnya untuk melangkah bersama. Walaupun baru hari ke-5, rasanya ada warna lain di hari yang dilalui dengan menulis. Trima kasih sahabatku "Hayati" Trigina Nova Yolanda yang selalu menginspirasi. Goresan untuk Hayati "Trigina Nova Yolanda" #TantanganGuruSiana

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senang sekali rasanya punya teman yg bisa menginspirasi ya, bu
Iya Ibu, salam kenal Ibu..
Terkejut rupanya ada foto yang nangkring di tulisan Lisa....
Sekilas kok foto hayati mirip dengan kiu ya lisaa...? Emang si Hayati banyak menularkan inspirasi tu lisa, pemberi semangat,. Akhirnya kita semua memulainya..
Cik gu eli juga menginspirasi. Bagaimana hafalan Qu'ran nya?Semoga untuk tantangan akhirat ini makin semangat ya..Eli&Ola mirip..