Waspada Jika Bayi Kita Melewati Fase Merangkak
Hari ini saya membaca postingan teman dari sebuah grup sosial media yang menceritakan pengalamannya menghadapi anaknya yang ketika bayi melewati fase merangkak. Artinya, anaknya saat bayi dari fase belajar duduk kemudian langsung pada fase belajar berdiri dan kemudian berjalan. Ternyata, kondisi ini berdampak pada perkembangan anak tersebut. Anak yang melewati fase merangkak, biasanya akan kehilangan kemampuan menyeimbangkan kemampuan otot gerak dan koordinasi tubuh. Bisa ditandai dengan kondisi anak yang mudah jatuh saat berjalan, bahkan jika diuji meniti papan titian dalam jarak 1 sampai 2 meter maka anak tersebut akan jatuh.
Masalah berikutnya yang muncul pada anak yang melewati fase merangkak adalah cenderung tidak bisa diam. Karakternya hampir sama dengan hiperaktif, tetapi tidak bersifat destruktif. Anak nya akan mudah beralih-alih fokus kegiatannya. Jadi untuk membuat anak fokus pada satu kegiatan akan sangat sulit. Paling lama 10 menit si anak fokus pada kegiatan yang kita minta, selebihnya ia akan mencari kegiatan lain dan terus berpindah-pindah kegiatan karena sifatnya yang mudah bosan.
Pada masa tumbuh kembang balita kondisi ini tidak akan nampak terlalu membawa masalah. Hampir semua anak yang aktif memang senang bergerak dan selalu ingin mencari tahu hal yang baru. Namun pada masa mulai masuk sekolah tentu akan menjadi masalah. Karena anak akan tidak fokus belajar. Ia akan mudah tidak fokus pada pelajaran, sehingga tentu saja berdampak pada kegiatan anak belajar sehari-hari.
Lalu apa solusi yang bisa diambil. Berdasarkan pengalaman ibu tersebut, setelah ia mendatangi seorang psikolog, solusinya adalah berenang. kegiatan berenang punya banyak manfaat bagi perkembangan otak anak. Berenang selain bagus untuk perkembangan paru-paru, juga bisa untuk melatih fokus anak. Selain itu berenang juga bisa menyeimbangkan antara koordinasi otak kanan dan otak kiri. Setelah dilaksanakan dengan teratur, bisa dilihat perubahan perkembangan anak tersebut yang mulai bisa fokus pada satu kegiatan dan tidak mudah jatuh lagi.
Saya juga mempunyai seorang keponakan yang memiliki perkembangan dalam fase berjalan termasuk melewati fase merangkak. Sama kasusnya seperti yang saya baca dalam cerita ibu tersebut. Keponakan saya tumbuh jadi anak yang lincah, senang bergerak ke sana kemari, cerdas, tetapi memang mudah sekali jatuh. Beberapa kali orang tuanya sangat khawatir karena sering terjadi ketika sedang bermain tiba-tiba keponakan saya jatuh sendiri. Memang saat ini umurnya baru mau masuk 6 tahun. Belum begitu nampak perbedaan pada fokusnya pada saat belajar. Tetapi setelah membaca hal ini, saya akan menyarankan untuk keponakan saya agar rutin mengikuti kegiatan berenang. Semoga akan membawa hal yang baik dalam perkembangan ke depannya.
#TantanganMenulisGurusiana Hari ke 29
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar