Kebebasan Berprilaku yang Berbahaya
Day10
#TantanganGurusiana
Ketika kita bertanya pada para remaja, kebanyakan mereka menginginkan kebebasan dalam berprilaku. Tidak ada yang mengekang dan tidak ada aturan. Kebebasan ini mendorong remaja berprilaku sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tanpa mengindahkan aturan agama dan norma, bahasa kerennya liberalisme. Kebebasan tanpa aturan agama. Kalaupun mau diatur, itu hanya dalam masalah ibadah ritual yang tidak ada kaitannya dengan hubungan antar individu.
Kebebasan berprilaku ini semakin tidak terkontrol manakala berbagai fasilitas yang ada mendorong mereka semakin canggih dan ekstrim dalam bertindak yang melampaui batas agama. Free sex, pornografi, cyber sex, grup-grup jejaring sosial dengan konten asusila begitu marak dan digandrungi remaja. Jika kondisi remaja tidak dipersiapkan oleh orang tua sedari dini. Remaja generasi ini akan hancur terpapar virus-virus pornografi dan kekerasan.
Dalam Islam, ketika masih anak-anak harus sudah dipersipkan meraka menghadapai masa baligh, saat dimana seluruh kewajiban agama menjadi tenggungjawabnya. Mereka harus sudah memahami kewajiban dan haknya sebagai seorang remaja muslim. Mereka juga harus sudah memahami bahwa semua kativitasnya akan di mintai pertanggungjawaban. Dengan pemahaman ini tidak akan ada pemahaman untuk hidup bebas tanpa aturan dan ketaatan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar