Linda latif

menulis sebagai investasi dunia akhirat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu juga berhak bahagia

Ibu juga berhak bahagia

Bahagia bukan hanya milik mereka yang kasmaran, juga bukan milik mereka yang baru dipelaminan, bukan milik keluarga dengan bayi mereka yang lucu. tapi setiap ibuk juga berhak bahagia.

Aktivitas dari bangun tidur hingga tidur lagi, capek yang bertumpuk-tumpuk, kegiatan yang itu-itu saja, penghargaan yang hampir tak pernah terdengar ditelinga. Menjadikan ibuk sekalian mudah lelah, dan syetan sangat pandai menjadikan lelah kita menjadi amarah. Amarah ini akan merusak diri, anak dan suami tercinta.

Oleh karena itu ibuk, njenengan berhak bahagia. Jika lelah istirahat dulu sejenak, jangan terlalu perfek, dan jangan terlalu menargetkan diri dengan standar yang tinggi. Anak-anak kita tidak butuh ibu yang sempurna, mereka butuh ibuk yang bahagia. suami tidak butuh rumah yang selalu kinclong, beliau akan memahami jika sesekali rumah tidak dibersihkan juga tidak mengapa.

Rubah mafhum kita, tanamkan bahwa Allah memberikan amanah sesuai dengan kemampuan kita. Anak yang sangat aktif, anak yang banyak, anak yang selalu menuntut, anak yang durhaka sekalipun atau mungkin anak dengan kebutuhan khusus adalah amanah yang sangat menguras kewarasan ibuk sekalian. Dan saya tau ibuk sangat lelah, tapi ingat lelahnya ibuk adalah impian para istri yang belum dikaruniai anak.

Begitupun ketika sang soulmate alias miswa atau bapake anak2 yang Allah sandingkan dengan ibuk, ternyata sangat jauh keadaannya dengan yang dibayangkan dulu ketika sebelum menikah. Maka, bersabarlah. Lelah memang, apalagi jika yang kita tuntut adalah suami yang romantis, suami yang tiap pulang bawa sekarung uang, suami selalu membantu pekerjaan istri di rumah, suami yang bisa menjaga perasaan istri, suami yang jadi contoh anak-anak, masyaAllah adakah yang demikian? Rosulullah SAW sosok yang luarbiasa itu. Dan suami kita bukanlah beliau, tidak ada yang sempurna. Maka carilah semaksimal mungkin kebaikan2 sekecil apapun yang dimiliki suami ibuk, karena kebaikan itulah yang menjadikan kita percaya bahwa dia adalah jodoh terbaik yang dipilihkan Allah untuk ibuk. Syukuri kebaikan sekecil apapun itu, nabi bersabda “ barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka aia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak (HR. Ahmad)

Ibuk, semua kelelahan diatas akan menjadi lillah jika ibuk merubah mafhum/mindset ibuk tentang makna bahagia, capeknya tak terasa dan ibuk akan semakin pandai mensyukuri diri dan bahagia. bahagia itu pilihan, bahagia itu ketika ridho Allah dan suami kita dapatkan. Ibuk diciptakan Allah bukan untuk meratapi nasib dan ibuk terlalu berharga untuk menderita. wallahu a’lam bis showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

setiap ibuk juga berhak bahagia. semoga kita sebagai anak bisa membahagiakan ibu tercinta. Semoga sehat selalu buat Ibu Linda Latif

03 Dec
Balas

nggih terima kasih pak atas doanya

11 Dec

nggih terima kasih pak atas doanya

11 Dec

nggih terima kasih pak atas doanya

11 Dec



search

New Post