Edukasi Covid 19, Seberapa Penting?
#day2 #tantanganGurusiana
Meski hampir 4 bulan Covid 19 mewabah di Indonesia, namun tidak secara otomatis membuat masyarakat cerdas bersikap. Hal itu terlihat pada kasus di Rumah Sakit Dadi Kota Makassar, Sulawesi Selatan. satu jenazah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 diambil paksa oleh pihak keluarganya dengan membawa senjata tajam (VivaNews.com, 5 Juni 2020)
Kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Waru, Sidoarjo (17/5). Belasan warganya dinyatakan positif covid-19 setelah adanya kesalahan proses pemakaman salah satu pasien positif covid-19. Alhasil, belasan warga sekitar terjangkit virus tersebut.
Dua kasus ini saja sudah menunjukkan lemahnya pemahaman masyarakat terkait protokol kesehatan yang diberlakukan. Maka menjadi prioritas bagi negara untuk memberikan informasi menyeluruh terkait pandemi covid-19 termasuk penangannya, sehingga masyarakat tidak kebingungan dan mampu menyikapi wabah ini dengan benar.
Namun itu hanya terjadi jika pemerintah peduli. Jangankan tulisan dari rakyat biasa seperti kami, himbauan tenaga medis yang sudah ahli saja, agar penguasa melakukan karantina wilayah juga tak dihiraukan. Padahal, inilah satu-satunya cara untuk menekan laju penyebaran virus.
Jika tenaga ahli sudah tidak di hiraukan, sepertinya edukasi covid 19 ini didahulukan tuk para pemutus kebijakan, sebelum rakyat. Jika tidak maka benar kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah datangnya hari kiamat.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana amanah itu disia-siakan?”. Maka beliau menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kerusakannya.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Indonesia memiliki banyak anak-anak bangsa yang ahli dalam kesehatan dan wabah. Namun sayang sistem negeri ini tak mendukung mereka. Hanya pemilik modal dan pihak yang beruang saja yang diutamakan. Berbeda dengan Islam, yang secara jelas telah memberikan contoh bagaimana seorang pemutus kebijakan (baca penguasa) melakukan pengurusan secara menyeluruh atas berbagai permasalahan masyarakat, termasuk urusan wabah.
Khalifah Umar dengan sigap dan cepat mengutus para ahli untuk mendata dan mencari sebab sekaligus solusi atas wabah thaun yang mewabah. Analisis dan solusi yang di keluarkan ahli itulah yang dijadikan keputusan. Bukan keuntungan ekonomi dan image kepemimpinan diri.
Seandainya sejak semula pemangku kebijakan mendengarkan solusi para ahli sekaligus massive memberikan edukasi kepada rakyat. Maka wabah ini tak akan mengambil korban ribuan nyawa manusia meninggal.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Faktanya demikian adanya. Masyarakat harus terus diedukasi. Sejatinya butuh proses yang lama tetapi itu harus terus dilakukan sampai mereka memiliki kesadaran yang datang dari diri mereka sendiri sehingga bisa bersikap dan berprilaku saat ada wabah. Tulisan yang keren dan bergizi tinggi sarat referensi mumpuni. Sehat, bahagia, dan sukses selalu.
Aamiin, terima kasih supportnya pak
Mantap Bu, opininya menjadi pembelajaran buat kita semua untuk saling penudi dan tanggap ya ,Bu.
Nggih Bu, Monggo saling mengingatkan
Mantap bun...semoga sukses trus ya
Aamiin, terima kasih doanya bunda
Mantul bu..masyarakat perlu edukasi...krn masa new normal mengira normal
Nggih, betul bunda. Harus terus menerus diingatkan
Mantul bu..masyarakat perlu edukasi...krn masa new normal mengira normal
wow.. mantap bnaget bun..nambah wawasan. salam kenal bun dari kota debu...
Alhamdulillah, semoga bermanfaat bunda
Mantap Bun...paparan berkualitas
Alhamdulliah, mohon doanya
Mantap Bun...paparan berkualitas
Aamiin, terima kasih. Semoga bermanfaat.
Keren Bun...saya belum bisa nulis seperti ini...rasanya berat...karena harus beropini...
Nggih terus berproses dan belajar bunda, Monggo saling berfastabiqul khoirot