Belajar Beriman dari Nabi Ibrahim
Day6
#TantanganGurusiana
Pertanyaan yang paling dominan ketika Nabi Ibrahim mencari jawaban atas semua kegelisahannya mencari Tuhan adalah bagaimana mungkin manusia menyembah patung yang dibuat dan dihancurkan oleh tangannya sendiri?.
Maka ketika beliau melihat matahari, terlontarlah pertanyaan “ Inikah Tuhanku yang maha besar dan dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup”? Maka beliau menyembahnya. Namun, ketika matahari tenggelam tergantikan oleh bulan. Beliau kembali bertanya “Bagaimana mungkin Tuhan pergi.“? Beliapun menyembah bulan, namun ketika pagi datang, bulanpun pergi. Beliaupun terus mencari siapakah yang layak aku sembah?. Kemudian turunlah wahyu kepada nabi Ibrahim “Akulah Tuhanmu, Allah pencipta sekalian alam. Maka sembahlah Aku”.
Nabi Ibrahim langsung tunduk, akalnya terpuaskan, karena beliau telah berfikir keras mencari jawaban siapakah Tuhanku? Beliau menemukan jawaban bahwa aku diciptakan oleh Allah SWT, Tuhan pencipta sekaligus Pengatur alam semesta beserta isinya. Jawaban ini memuaskan akal karena Tuhan yang telah ia yakini berbeda dengan seluruh alam, kehidupan dan manusia yang pernah ia indera. Pencipta pasti berbeda dengan ciptaannya. Ciptaannya lemah, butuh dengan yang lain, terbatas dan bisa rusak. Sedangkan pencipta, tidak berawal tidak berakhir, tidak membutuhkan siapapun, tempat bersandar semua makhluk di alam semesta. Maka keimanan nabi Ibrahim ini dibangun dengan argumen yang kuat sekokoh batu karang, tak tergoyahkan.
Keimanan inilah yang harus ayah bunda bangun di pondasi awal bangunan seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak penerus masa depan. Keimanan bahwa Allah SWT lah sang pencipta sekaligus sang pengatur alam semesta, akan mengantarkan ayah bunda dan anak-anak menemukan jawaban untuk apa aku hidup? Yakni untuk melaksanakan aturan Allah SWT.
Jika pabrik HP saja setiap kali membuat HP baru selalu menyertakan tutorial dalam dosboxnya. Apalagi Tuhan pencipta alam semesta. Kita bisa mengindera bahwa semua ciptaan Allah di alam semesta ini berjalan dengan teratur dan dinamis. Mungkinkah tanpa aturan? Bagaimana jika bumi tidak berjalan di porosnya? Atau matahari tidak mau terbit dari timur dan terbenam di barat? Apa yang akan terjadi? Maka Allah SWT menciptakan semuanya bersama aturan yang lengkap dan detail. Agar alam, manusia dan kehidupan ini tidak rusak dan hancur. Ada misi kenapa Allah menciptakan kita? Yaitu untuk melaksanakan aturannya di bumi, sebagai “khalifah fil ardi.”
Seorang suami yang telah menemukan jawaban ini, ia akan memantaskan diri. Segera mengupgrade istri dan anak-anaknya, agar seluruh anggota keluarganya memiliki misi yang sama. Hidup untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ketika keimanan ini telah kuat terhujam, maka seorang suami akan berusaha memperlakukan istrinya dengan sebaik-baiknya. Tidak akan muncul KDRT maupun perselingkuhan dalam keluarga yang memiliki kepala keluarga dengan keimanan yang kokoh. “Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR At-Thirmidzi)
Seorang istri akan semaksimal mungkin melayani suaminya, karena ia meyakini bahwa keridhoan Allah ada pada keridhoan suami. Maka tidak akan muncul istri yang menggugat cerai suaminya, hanya karena alasan ekonomi. “Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya dia akan masuk surga dari pintu-pintu surga yang dia sukai.” (HR. Ahmad).
Akan terlahir pula anak-anak yang taat dan mencintai Allah dan Rosulnya“ Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Furqon : 74)
Iman yang kuat ini akan mengantarkan pada terbentuknya keluarga yang memiliki misi hidup sukses dunia akhirat. Mereka membangun pondasi keluarga dengan pondasi terkuat, yang akan mengantarkan semua anggotanya menepaki hidup tidak hanya untuk sementara, tapi untuk kehidupan kekal abadi setelah kematian. Maka keluarga seperti inilah yang mampu melahirkan generasi-generasi hebat penakluk peradaban.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif
Inspiratif
Inspiratif
Alhamdulillah semoga bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung