MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
PENDIDIKAN CALON GURU PENGGERAK
MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Dalam modul 3.3 ini dijelaskan tentang Program yang berpihak kepada murid. Mulai dari proses perencanaan program sampai dengan pelaporan. Pelaksanaan program harus melalui proses Monitoring, Evaluasi, Learning and Reporting (MELR). Dalam modul ini Calon Guru Penggerak juga dibekali dengan keterampilan mengidentifikasi manajemen risiko dari sebuah program.
Kertsy Hobson, dkk (2013) dalam buku yang berjudul “A Step by Step Guide to Monitor and Evaluation”, menjelaskan bahwa monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai.
Dalam menyusun refleksi tertulis terhadap program yang telah direncanakan, dapat dilakukan dengan model 4 F yaitu:
1. Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi
2. Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi
3. Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut
4. Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran yang bisa digunakan di masa depan
Ada beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam mendesain program atau proyek, yaitu:
a. Aim (dampak yang diinginkan), yaitu dampak akhir yang ingin diraih pada kehidupan orang lain atau lingkungan sekitar.
b. Objective (tujuan; outcome yang diinginkan), yaitu perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai dampak yang diinginkan)
c. Output, yaitu hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan yang dapat berkontribusi terhadap tujuan yang ingin dicapai (objective).
d. Activities, yaitu kegiatan program atau kegiatan proyek yang sedang dilakukan sebagai proses memperoleh output yang diinginkan.
e. Inputs, yaitu semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau proyek, seperti manusia, keuangan, organisasi, teknis, dan semua sumber daya sosial
Dalam modul ini juga dijelaskan 12 prinsip dalam melakukan monitoring dan evaluasi, yaitu;
1. Mengetahui alasan dilakukannya monitoring dan evaluasi.
2. Menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman. Prinsip-prinsip tersebut adalah relevan, berguna, sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan kredibel.
3. Menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor.
4. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi
5. Menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.
6. Mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.
7. Mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui.
8. Memutuskan bagaimana informasi diperoleh
9. Menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan
10. Menganalisis dan menggunakan informasi.
11. Menjelaskan data. Data yang dijelaskan sangat bergantung pada tujuan. Data disampaikan kepada pihak pemangku kepentingan yang relevan dengan data yang akan dijelaskan.
12. Menjaga etika dan proteksi data. Dalam etika memproteksi data, semua peserta atau responden yang dilibatkan selama proses monitoring dan evaluasi wajib dijaga. kerahasiaannya.
Hal penting lainnya yang dijelaskan dalam modul ini adalah tentang managemen risiko. Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:
1. Risiko Strategis, merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
2. Risiko Keuangan, merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya aset
3. Risiko operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
4. Risiko pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
5. Risiko Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga. (Princewatercoper, 2003)
Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan. Perubahan-perubahan yang dilakukan sekolah akan menimbulkan suatu risiko, namun tidak melakukan perubahan pun merupakan sebuah risiko. Oleh karena itu setiap sekolah harus mengidentifikasi risiko dan merencanakan pengelolaannya. Apabila semua sekolah dapat menerapkan manajemen risiko maka setiap kerugian akan dapat diminimalisir. Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
a. identifikasi jenis risiko,
b. pengukuran risiko,
c. melakukan strategi dalam pengendalian risiko
d. melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa terdapat kaitan antar semua materi yang terdapat pada modul 3.3. Diawali dari merancang sebuah program yang berpihak kepada murid, meminimalisir kemungkinan risiko dengan keterampilan managemen risiko. Setelah memutuskan dan menetapkan program, maka pemimpin pembelajaran harus mengetahui prinsip prinsip dalam Monitoring dan Evaluasi. Keterampilan selanjutnya yang diberikan dalam modul ini bagi pemimpin pembeajaran adalah tentang pelaporan program.
Dalam merancang program yang berpihak pada murid, pemimpin pembelajaran harus memiliki pola asset based thingking (berpikir berdasarkan aset). Dalam berpikir berbasis aset, terlebih dahulu perlu dilakukan pemetaan terhadap aset yang ada di sekolah. Berdasarkan hasil pemetaan aset tersebut, maka akan tergambar program apa yang bisa dirancang dalam memaksimalkan pemanfaatan aset yang ada. Dengan demikian jelaslah bahwa pemetaan aset dan sumber daya alam akan berpengaruh terhadap rancangan program pemimpin yang berpikir berbasis aset. Sebaliknya, aset yang ada, merupakan kekuatan dalam penyusunan program sekolah
Proses membuat sebuah program, akan lebih maksimal jika menngunakan tahapan 5 D (BAGJA) serta melakukan pendekatan IA (inquiri apresiatif). BAGJA merupakan singkatan dari :
B = Buat pertanyaan
A = ambil Pelajaran
G = Gali Mimpi
J = Jabarkan Rencana
A= Atur Eksekusi
Semua materi yang dipelajari dalam modul ini, sangat relevan dengan tugas saya sebagai seorang guru. Modul yang diawali dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara, menjadikan saya tahu hakekat guru sebagai pemimpin pembelajaran. Pemimpin pembelajaran yang baik, senantiasa harus berpihak kepada murid. Materi dalam pendidikan guru penggerak juga mengembangkan kemampuan berkolaborasi bersama guru lain dengan membentuk komunitas praktisi. Melalui kegiatan coaching berdasarkan model TIRTA, guru penggerak juga dibekali dengan keterampilan melakukan komunikasi yang memberdayakan, menjadi pendengar aktif serta menggali potensi murid dengan pertanyaan pertanyaan reflektif . Setelah menggali potensi murid serta melakukan pemetaan seluruh aset sekolah, maka akan terlahirlah sebuah program pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Selain berkolaborasi dengan teman sejawat, membangun komunikasi yang baik bersama seluruh pemangku kepentingan, guru penggerak harus sanggup mengambil keputusan yang bisa mewakili semua pemangku kepentingan yang ada di sekolah. Namun pemimpin harus bisa membedakan keputusan yang diambil tersebut merupakan situasi dilemma etika atau bujukan moral. Jika berada dalam dilema etika , maka pemimpin pembelajaran harus melakukan 9 langkah pengambilan keputusan yang di dalamnya terkandung 4 paradigma dan 3 prinsip pengambilan keputusan .
Dalam menjalankan program yang berpihak pada murid, guru penggerak harus bisa melakukan managemen risiko dan menggunakan strategi Monitoring, Evaluasi, Learning and Reporting (MELR).
Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.. Guru penggerak juga harus aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya. Demi tercapainya visi dan misi guru penggerak, implementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid harus terlihat nyata sehingga bisa menjadi teladan dan agen transformasi perubahan pada ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Semoga paparan singkat tentang modul 3.3 ini bermanfaat bagi seluruh guru di Indonesia. Salam buat semua penggerak di seluruh Indonesia. Tetaplah bergerak sambil menabur kebaikan, karena disetiap kebaikan yang ditaburkan akan menuai ribuan kebaikan buat diri sendiri.
Padang, 2 Mei 2021





Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya
Terimakasih Bunda Surtati.
Terima kasih ulasannya.
keren, informatif dan sangat bermanfaat bunda cantik, izin follow ya
Terimakasih BUnda Defi. boleh bun.
Sukses selalu ibu
Ulasan yang mencerahkan bu guru. Salam kenal, saya dari kota Reog.
Terimakasih pak M. Barid. salam balik pak
Semangat guru penggerak. Semoga sukses, Bu
amin.terimakasih Bunda Susanti
terimakasih sudah berbagi informasi bagus
Mantap ulasannya. Mari SKSS sahabat gurusianer
Terimakasih pak Sultan, udah lama dak SKSS
Mantap ulasannya.salam literasi bunda
Keren selalu tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu bu lily. salam kenal, izin follow bu
Terimakasih buk yelii, maaf baru di balas. Izn follow balik ya bu
Salam dan Bahagia BuKoneksinya keren sangat informatif buat pembaca. Semoga kita slalu diberikan kesehatan utk menyelesaikan 9 bulan bersama LMS
Aamiin. Terimakasih Pak Ridwan.
Mantap ulasannya, Bu.
Good. Mugi sukses sll. Lnjt.. aktif menulis lg.. Bun.
Terimakasih Bunda Titin. Semoga berkesempatan menulis dalam semua kesempitan.
Ulasan yang keren salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Mantap.
Ulasan yang hebat, salam literasi dari Banyuwangi