Duet dengan Maut
Jantung berdegup
Darah berdesir
Urat nadinya menyembul
berona biru, membayang darah
//
Hentakan kaki tak henti berlari
Berpacu kerasnya melodi bahaya
Bergelayut manja pada rintangan
Berduet mesra dengan sang maut
//
Tatap rayu penghadir pesona
Menambah duet makin bergelora
Tak peduli nyawa tertaruhkan
demi derasnya gejolak adrenalin
//
Rintangan kian menggoda
Dekapan maut semakin mesra,
duet itu, kini jadi abadi
Penakluk bahaya tinggal cerita
dalam sebuah romansa
bertaburkan puja
//
Padang, 7 Februari 2021
Menulis Perdana setelah rehat berbulan bulan
salam kangen buat semua sahabat di Gurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bunsay puisinya. Salam sukses Bun. Tetap semangat bunsay.
terimakasih bunda Yessy. salam kangen
Kereeeen dinsay, sukses selalu. Salam kangen.
terimakasih unsay. salam kangen juga buat unsay
Wah rindu yang terpana kau hadir dalam kejutan indah kok lama ya bu cantik
Maaf bunda Andi, terdampar di pulau kesibukan akhir dan awal tahun. Terimakasih telah mampir bunda
Keren banget pujanggaku. Sang matahariku telah terbit. Kangenku mencair bersama indahnya goresan pena nya.. Mari saling berkunjung dan menginspirasi
Terimakasih sahabat penaku. Semoga tetap istiqamah dalam menulis
MasyaAllah.. Pantas saja dicari-cari tidak ada karya bunda..salam kangen juga bunda
terimakasih sudah mampir dinda cantik. semoga tetap menginsipirasi
alhamdulillah, akhirnya tayang juga .
Ok Bun hbt. Diksinya. .
Terimakasih sahabat bu Titin, sahabat penaku dari pulau seberang