Lili Suriade, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TUBELESS

TUBELESS

Oleh: Lili Suriade, S.Pd

Pagi ini mentari sangat ramah menyentuh wajah bu Licha yang hitam manis, tatkala sedang di atas motor. bu Licha berkendaraan ke sekolah meski jarak rumah dan sekolah amat dekat.

Perlahan dia menaruh sepeda motor Beat kesayangannya di teras depan ruang Tata Usaha. Sebab, selain lokasinya cukup luas, di sini juga sangat aman dari sengatan mentari maupun hujan hingga waktu sore.

"Pagi Bu...!" Tiba-tiba segerombolan siswa memberi salam sama bu Licha.

"Pagi juga, sudah siap untuk belajar?" Tanya bu Licha ramah sambil menjawab uluran tangan para siswa tersebut.

"Sudah Bu...!" Jawab mereka hampir serempak.

"Okey, sampai bertemu di kelas ya, jangan sampai ada yang telat!" Ucap bu Licha sambil berlalu dan langsung menuju kantor guru.

5 menit kemudian, bel masuk kelas pun berbunyi. Dengan sigap, bu Licha mengambil seluruh peralatan mengajarnya, lalu melangkah menuju kelas XII IPS 2 dengan sedikit terburu.

"Semuanya tolong berbaris ya.." Bu Licha memberi perintah kepada siswa yang sudah duduk di kelas. Dengan cepat seluruh siswa yang telah hadir mengatur diri untuk berbaris rapi di depan pintu kelas. Kalau sudah begini, jantung siswa akan berdegup kencang, khawatir kalau-kalau pakaian mereka ada yang melangggar.

Bu Licha memang terkenal sedikit "kejam" di sekolah ini. Setiap hari dia akan masuk kelas sambil membawa Buku Kasus. Apalagi di jam pertama, beliau takkan pernah lupa untuk memeriksa tata tertib siswa. Bagi yang telat atau melanggar ketentuan pakaian, maka bu licha tak kan berpikir panjang untuk menambahkan poin ke buku kasus siswa.

"Silahkan maju satu persatu ya, ibu akan cek pakaian kalian." Ucapnya sambil kemudian memegang sebuah buku dan pena.

"Shinta..lihat kaos kamu!" Dengan langkah was-was, Sinta si bintang kelas itu maju dan memperlihatkan pakaiannya ke hadapan bu Licha.

" Okey, Sinta aman..selanjutnya!"

Fayzah yang paling nyinyir di kelas itu pun maju dengan satu pelanggaran.

" Kaos kakimu kok gak sesuai aturan? Ayo tanda tangani buku kasus mu!"

Fayzah berusaha menyembunyikan rasa kesalnya.

"Baik Bu."

Namun bu Licha sepertinya bisa membaca kedongkolan hati Fayzah.

“Kamu dongkol sama saya? Apa kamu merasa keberatan?!” Tanya bu Licha penuh selidik.

“Gak Bu, maafkan saya.” Fayzah menjawab dengan nada yang sedikit gugup.

Setelah Fayzah selesai menuliskan poin 4 di buku kasus, bu Licha pun kembali melanjutkan pemeriksaan. Satu persatu pakaian siswa di periksa, bahkan pakaian dalam pun ikut diperiksa. “Witry..kamu pakai celana shot?” bu Licha mulai bertanya.

“Maaf Bu, saya..saya gak suka, Panas.” Jawab Witry polos.

“Bearti Witry tubeles buk.” Ucap Yudha yang diikuti tawa teman-teman lain.

“kok Tubeless?” Tanya bu Licha heran.

“Iya, kan gak pakai benen buk..” Jawab Yudha lagi. Bu Licha terlihat seperti tengah menahan tawanya. Lalu dia pun memulai ceramahnya.

“Ananda.,tolong dengarkan Ibu ya. Kita sebagai perempuan harus bisa menjaga aurat, menjaga diri kita dengan berpakaian yang rapi dan menutup aurat. Meskipun “shot” hanya pakaian dalam, namun keberadaannya sangat penting. Apalagi sekarang pada umumnya kamu ke sekolah naik motor. Jangan-jangan nanti kamu jatuh atau kecelakaan. Jika rok yang kamu pakai sobek atau terangkat ke atas, maka akan kelihatan celana dalammu. Malu gak?”

“Iya bu..” beberapa orang siswa menjawab.

“ Tapi jika kamu pakai Shot atau Legging, Ibu yakin kamu tidak akan merasa malu. Betul Rinta?”

Rinta yang sedari tadi asik melamun, tiba-tiba kaget.

“i..iy..iya Bu, betul.” Jawabnya terbata-bata.

“Nah..kalau begitu, mulai besok “Shot dan Legging” adalah pakaian wajib bagi perempuan. Suka atau tidak, kamu harus memakainya!”jelas bu Licha lagi.

Tengah bu licha memberikan nasehat, Yola terlihat sedang asik memainkan HPnya.

“Yola! Maju kamu!!” Hardik bu Licha.

Saking kagetnya, HP Yola pun jatuh.

“Rasain!!” bu Licha terlihat tersenyum puas. (bersambung)

Sumpur Kudus, 14 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post