Ayah, Aku Rindu
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
"Vicky..vicky..!" ayah berteriak dari teras rumah. Namun Vicky yang dipanggil-panggil tengah asik bernyanyi di kamarnya. Sebuah gitar di mainkan, lengkap dengan headset di telinganya.
"Vicky!!" suara ayah makin keras, sehingga membuat ibu yang tengah asik memasak di dapur terpaksa mematikan kompornya sejenak.
Ibu bergegas menuju kamar Vicky. Ibu tahu kalau sudah begini bakal terjadi perang dunia antara kedua lelaki ini. Ibu mencoba mengetuk pintu kamar, tapi tak ada jawaban. Suara nyanyian makin keras terdengar. Akhirnya ibu terpaksa memanjat jendela, lalu melempar Vicky yang tengah asik bernyanyi dengan sendal jepitnya.
Vicky kaget, ia segera melihat ke jendela, lalu bergegas melepas headset dan gitarnya.
"Ya Bu, ada apa?"
"Aduh nek, cepat keluar. Ayah dari tadi memanggil-manggil dari depan.." Suara Ibu sedikit di tekan.
"alah Bu..paling-paling marah lagi." Ucap Vicky dengan langkah sedikit gontai menuju pintu.
Vicky adalah putra pertama bapak Remat dan bu Filda. Sejak kecil sebelum punya adik, Vicky selalu dimanja. Kemanapun pergi Vicky selalu dibawa ayah dan Ibunya. Namun sejak kedua adiknya lahir, Vickypun mulai terabaikan. Ia seringkali ditinggal ayah ibu saat bepergian. Selain itu, kemandirian selalu dituntut ayah darinya.
"Kamu tuh laki-laki, harus kuat, rajin bekerja dan jangan mudah menyerah!" tegas ayah suatu sore kepada Vicky disaat Vicky berencana pergi main layangan.
"Jadi bolehkan Vicky main layangan ayah?"
"Gak boleh, temani ayah ke sawah!" Ucap ayah sambil berlalu masuk rumah. Vicky hanya diam memendam rasa kecewanya. Ia begitu sedih lantaran tadi ia sudah janjian main layangan dengan Dito teman sekelasnya.
"Ayo kita berangkat!" Ucap ayah sambil bergegas menuju motornya.
(Bersambung)
Sumpur Kudus, 17 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar