KEPUASAN HATI SEORANG GURU
Guru adalah pejuang sejati yang selalu siap mengabdi demi mencerdaskan anak negeri. Pernyataan tersebut sungguh ironis jika dikaitkan dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang dibebankan negara untuk insan cendekia yang diebut pahlawan tanpa tanda jasa ini. Bagaimana tidak? Setiap saat kurikulum dirombak, sehingga membuat guru kalang kabut untuk update menyusun perangkat pembelajaran dengan model terbaru. Sebut saja kurikulum merdeka yang saat ini tengah digaungkan di dunia pendidikan Indonesia ini.
Kurikulum merdeka yang berpusat kepada siswa mengharuskan semua guru untuk aktif kreatif dalam mengajar. Permasalahannya adalah ketika guru dengan kapasitas usia yang tidak produktif dan tidak memungkinkan lagi secara fisik untuk melakukan berbagai inovasi dalam PBM.
Selain itu, guru juga dituntut untuk melakukan berbagai tugas tambahan demi meningkatkan kompetensi diri maupun kompetensi peserta didik di sekolah. Tuntutan tersebut sebenarnya bukan asal tuntutan saja. Hal itu lebih ke tuntutan bathin. Sebagai guru kita merasakan kepuasan yang tiada terkira ketika bisa mendidik siswa dengan baik. Indikator keberhasilan seorang guru sebenarnya bisa dilihat dari keberhasilan siswanya. Ketika siswa akan mengikuti berbagai perlombaan. maka gurulah yang harus melatih dan membimbing siswa. Kegiatan ini mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh, tentu saja dengan hati yang penuh ketulusan. Sehingga apa yang kita harapkan akan berhasil dengan optimal. Misalnya ketika siswa akan mengikuti lomba menulis esai, maka kita selaku guru Bahasa Indonesia harus maju ke depan untuk membimbing siswa. Minimal kita membaca dan merefisi apa yang sudah ditulis siswa sebagai bentuk apresaisi kita terhadap usaha dan semangat siswa tersebut.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan guru dalam mendidik dan membimbing siswa, diharapkan akan melahirkan siswa-siswi yang berprestasi dan berakhlak mulia. Sehingga kita merasakan kepuasan yang luar biasa setelah melakukannya. Ketika siswa berhasil dan bahkan bisa mendapatkan kemenangan, maka kita akan merasakan kepuasan yang tak bisa diukur dengan apa pun. Kepuasan batihin yang akan menambah semangat dan motivasi kita untuk meningkatkan kompetensi diri di masa yang akan datang. Jadilah guru ikhlas yang selalu siap untuk membina siswa demi mengharumkan bangsa ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar