' Upacara Adat Mapag Panganten'
“Upacara Adat Mapag Panganten”
Oleh Lilis Sumarni
Upacara Mapag panganten adalah salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat Sunda. Secara etimologi, kata mapag dalam bahasa Sunda berarti menjemput atau menyambut. Maka mapag panganten adalah acara menyambut kedatangan pengantin dan keluarganya. Adapun rangkaian acara upacara adat mapag pangantenya adalah sebagai berikut:
Pagelaran diawali dengan prolog narasi mapag panganten yang dikaitkan dengan hadist Qur’an bahwa manusia terdiri dari makhluk yang berpasang-pasangan. Narasi ini dibacakan oleh seorang narator yang sudah ahli dibidangnya. Acara diteruskan dengan rajah yang dilakukan oleh Uwa Lengser sebagai wujud amit-amit untuk minta ijin bahwa acara akan segera dimulai.
Gending Umbul-umbul mulai dimainkan diiringi para penari yang memainkan umbul-umbul akan segera datang makalangan. Kemudian dilanjutkan dengan penari tunggal yang dimainkan oleh Kesatria gagah perkasa membawa tari nayub. Selesai acara nari nayub acara dilanjutkan dengan pagelaran tari Rama dan Shinta, dimainkan oleh sepasang sejoli. Dalam tarianya menggambarkan kisah asmara antara Rama Dan shinta.
Selesai acara tari Rama dan Shinta acara diteruskan dengan aksi penari tunggal yang memainkan payung diiringi suara emas jurukawih yang menembangkan Tembang Sunda Pangapungan. Kemudian dilanjut dengan ibingan Lengser Midang. Lagu ini mengiringi Uwa lengser yang sedang midang mapag rombongan penari yang akan menyambut pengantin dengan lagu pajajaran. Keenam putri berjajar menari diiringi lagu pajajaran dipadukan dengan alunan merdu suara emas juru kawih siap menyambut kedua mempelai.
Dalam mengiringi langkah kedua mempelai, keduanya diiringi oleh iringan lagu tabur bunga yang dilakukan oleh para penari kepada kedua mempelai. Setelah sampai di depan kedua orangtua mempelai maka pengantin pria disambut dengan kalungan bunga dari pihak orangtua pengantin wanita. Kalungan bunga ini didiringi dengan tembang Sunda jemplang titi, sebagai bentuk ucapan selamat datang kepada pengantin pria.
Sebagai acara persembahan, acara dilanjutkan oleh persembahan Tari Merak yang dilakukan oleh para penari cantik dihadapan kedua mempelai. Kemudian pengantin digiring menuju pelaminan diiringi oleh solawatan. Setelah kedua mempelai duduk disinggasana, maka sang Ratu dan Raja disuguhi oleh sebuah atraksi rampak gendang yang dimainkan olen para penari cantik. Acara diakhiri oleh Uwa Lengser yang duduk termenung di depan kedua mempelai untuk pamit dari pagelaran upacara adat mapag panganten. Cag.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar