Atm oh atm

Tantangan menulis 30 hari. Hari ke 30.#Tagur

Setengah jam lagi kami sampai di rumah sakit tempat nenek dirawat. Mendadak telepon ibu berbunyi. Ia segera mengangkatnya. Kecemasan ibu bertambah , lalu ia mengiyakan semua perkataan bibi di telepon. Entah apa yang mereka bicarakan yang jelas wajah ibu sudah tidak cemas lagi. "Kita berhenti di supermarket dulu, ada yang harus ibu beli" kata ibu. Begitu nampak supermarket segera mobil kubawa menepi. Ibu melarang kami turun katanya ia belanja yang dibutuhkan bibi saja.

Ternya nenek tidak jadi dirawat di rumah sakit, ia dipindah ke klinik dokter. Setelah beberapa menit berusaha mencari dengan panduan google map, akhirnya kamipun menemukan klinik tersebut. Kulihat nenek berbaring di kasur dengan beberapa alat terpasang ditubuhnya. Bibi memindahan nenek ke klinik agar kami bisa bertemu. Kalo di rumah sakit mungkin kami hanya melihat dari jauh bahkan mungkin tak boleh masuk.

Ibu membuka tas mencari-cari sesuatu. Wajahnya kembali tegang . Aduuh ada apa lagi ini . Ibu bilang kalau atmnya gak ada. Terakhir dipakai saat belanja. Terpaksa aku dan ibu kembali ke supermarket tadi. Ibu mengecek saldo lewat M-banking di hpnya. Begitu sampai di supermarket setengah berlari ibu menemui satpam dan bertanya. Menurut satpam ibu disarankan ke kasir. Ada dua atm dengan logo yang sama disitu. Ibu mencoba keduanya. Salah satunya milik ibu.Berbinarlah wajah ibu, atmnya kembali.

Lilik Herawati,S.Pd