Salam Bakti Penuh Kerinduan (4)
Setelah pengumuman kelulusan di SD-nya, Linda memiliki banyak libur karena menunggu pendaftaran SMP dibuka. Kurang lebih selama dua bulan, yaitu bulan Mei dan Juni. Saat itu paman Linda datang mengajaknya untuk liburan di pesantren Ustaz Zakaria, teman ayah Linda saat di pesantren Jawa Timur. Ustaz Zakaria masih saudara Linda. Beliau memiliki pesantren di rumahnya. Linda pun mengikuti tawaran pamannya dan minta izin kepada ibunya.
“Ibu, Linda pengin ikut paman untuk liburan di pesantren Ustaz Zakaria, boleh kan? Darpada Linda di rumah, Linda ingin belajar ngaji sama ustaz supaya liburan ini lebih bermanfaat,” pinta Linda kepada ibunya.
“Linda, kalau memang kamu ingin tinggal di pesantren Ustaz Zakaria, kamu harus bisa membawa diri. Kamu perempuan. DI sana kamu harus banyak membantu ustaz beserta istrinya. Jangan sampai kamu merepotkan mereka di sana,” nasihat ibunya.
“Insyaallaah Bu. Linda akan menuntut ilmu dan membantu pekerjaan di rumah Ustaz Zakaria,” jawab Linda dengan wajah ceria.
Akhirnya Linda pergi bersama pamannya ke rumah Ustaz Zakaria untuk belajar agama dan memperbaiki bacaan Al-Qur’annya.
Sesampai di rumah Ustaz Zakaria, Linda langsung bergabung dengan teman-teman ngaji di sana. Linda belajar sungguh-sungguh terutama imu tajwid dan ilmu fiqh tentang wudu dan shalat. Selama di pesantren, istri Ustaz Zakaria sangat meyayangi Linda. Apalagi Linda adalah anak yatim.
Setiap hari Linda bangun pada sepertiga malam. Di pesantren, semua santri akan dibangunkan pada pukul 03.00 pagi untuk melaksanakan shalat Tahajjud bersama. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an dan dilanjutkan tafsir hingga waktu subuh. Setelah shalat Subuh berjamaah, para santri membersihkan lingkungan sekitar pesantren dan kegiatan untuk keperluan pribadi hingga pukul 09.00.
Tepat pada pukul 09.00, para santri shalat Duha bersama dilanjutkan materi tajwid yang diajarkan oleh Ustaz Zakaria. Setelah ustaz menjelaskan tentang hukum nun suku, tanwin, mim suku, qolqolah, dan hukum tajwid lainnya, kemudian semua santri praktik membaca Al-Quran satu ayat secara bergiliran. Setelah membaca, tugasnya menyebutkan nama-nama bacaan hukum tajwid dalam ayat tersebut.
Linda selalu memperhatikan setiap Ustaz Zakaria menjelaskan materi tajwid. Bahkan, Linda sangat memahmi tiap-tiap bacaan sehingga banya teman-temannya yang minta bantuan Linda untuk mengajarinya.
“Linda, apa saja nama hukum bacaan yang berkaitan dengan nun sukun atau tanwin?” tanya Fatimah salah satu santri.
“Hukum bacaan nun sukun atau tanwin dibagi menjadi empat yaitu idzhar, idghom, iqlab, dan ikhfa’. Semua itu memiliki cara membaca yang berbeda-beda,” jawab Linda.
“Terus, kapan nun sukun atau tanwin disebut bacaan idzhar?” tanya Nurul.
“Disebut bacaan idzhar yaitu apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah enam di antaranya alif, ha, ha, kha, ‘ain, dan ghain. Nah.. bacaan idzhar harus jelas membacanya,” jelas Linda.
Linda memberikan contoh-contoh bacaan idzhar dengan membacakan beberapa ayat ketujuh dalam surat Al-Baqarah kemudian menunjukkan letak bacaan izhar disertai dengan penjelasannya.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Kamu lihat Nurul, di akhir ayat ada tanwin dhammah bertemu dengan huruf ‘ain. Itu dibaca jelas karena merupakan bacaan izhar,” jelas Linda.
“Kalau yang nun sukun seperti apa, Lin?” tanya Nurul kembali.
Kemudian Linda membaca surat ‘Abasa ayat 18.
مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ
“Ini pada awal surat ‘Abasa ayat 18 ada nun sukun bertemu engan alif. Itulah bacaan izhar dan juga dibaca jelas,” jawab Linda.
Kemudian Linda dan teman-temannya memlanjutkan membaca beberapa ayat AL-Qur’an kemudian masing-masing mencari hukum bacaan tajwid. Mereka mencari contoh hingga keenam huruf, baik yang nun sukun maupun mim sukun.
"Baiklah teman-teman, untuk hukum bacaan nun sukun dan tanwin yang lain kita lanjutkan besok ya," pinta Linda.
Teman-temannya pun menyetujui dan mereka kembali ke kamar masing-masing. Mereka segera persiapan melaksanakan shalat Zuhur.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar