Tahun kembar, itulah yang diistilahkan diawal tahun lalu. Tak salah memang dengan istilah itu karena ada angka kembar kalau kita menulisnya lengkap, 20 dan 20 menjadi 2020. Karena kembarnya angka tersebut disurat resmi dan penting tahun yang biasanya sah-sah saja kalau kita tulis dua angka dibelakang, seperti 2019, cukup kita tulis 19 tapi beda halnya dengan tahun kembar, demi keamanan untuk tahun 2020 harus ditulis lengkatp, takutnya ada yang menyalahgunakan dan ditambah angka sembarangan dibelakang angka 20 yang ditulis.

Awal hadirnya tak ada yang berbeda dengan awal tahun-tahun sebelumnya, ada yang bengitu bahagia dengan pergantian tahun itu, dan ada juga yang biasa saja. Akan tetapi siapa yang menyangka tahun kembar ini menjadi terasa sangat singkat, dalam kelakarnya teman penulis hanya ada 4 bulan selama tahun 2020 yaitu Januari, Februari, Corona dan Desember. Namun jika dilihat putaran waktunya tahun 2020 adalah tahun terlama, karena kita lebih banyak dirumah dari pada keluar rumah untuk melihat dunia luar bahkan untuk rutinitas sekalipun.

Tahun 2020 menjadi sebuah tahun yang akan ada dalam sebuah catatan dunia yang tidak akan pernah terlupa. Tahun yang menuntut kita semua berubah total. Tahun yang mengharuskan kita lebih mengaktifkan dunia maya untuk saling berinteraksi daripada interaksi langsung. Tahun yang memaksa kita untuk meningkatkan kemampuan ber IT ria jika tak ingin ketinggalan informasi dan perkembangan.

Sekarang tahun kembar tinggal kenangan, berganti tahun yang baru, tahun 2021. Banyak harapan yang terucap untuk tahun baru ini, sebagai pengobaran semangat memulai lembaran baru.

Meskipun si Corona belum akan cepat perginya secepat ia datang, kita berharap kurvanya melandai sejalan dengan kedisiplinan kita dengan protokol kesehatan dan diaplikasikannya vaksin yang sudah teruji klinis pada masyarakat luas.

Catatan akhir tahun dan hari baru ditahun baru

Sungai Patai, 1 Januari 2021