Lenti Yudarna

Lenti Yudarna, lahir disebuah desa kecil yang bernama Sungai Patai, kecamatan Sungayang, Kab. Tanah Datar pada tanggal 21 Oktober, 39 tahun yang lalu. Se...

Selengkapnya
Navigasi Web

Romansa Mahasiswa(2)

Tagur 33

 

Penulis masih saja harus berpikir keras sia yang mencorek buku penulis, apa tujuannya, bagaimana nanti hal ini justru akan membuat penulis menjadi bulan-bulanan senior yang lain. 

 

----- ❤❤ ----

 

"Hai angkatan 00, ya" tunjuk seorang senior pada kami yang berjalan beriring. Tak ada yang akan berani diantara kami untuk melangkah sendiri kedalam area jurusan biologi. "Iya kak" jawab kami takut-takut. "Ayo semuanya ke plaza tidak ada yang tidak ikut" perintah senior itu. Tak mampu menolak siapapun yang menyuruh kami berkumpul maka harus berkumpul, untuk apa tak ada yang berani menanyakan, berkumpul ya berkumpul. Mau kami belum makan, mau kami ingin belajar keperpustakaan tak ada yang peduli. Tapi untuk urusan kuliah senior tau jadwal kami karena SKS kuliah kami masih dipaketkan. "Kumpulkan bukunya" suara pertama senior memecah gendrang telinga penulis, padahal suara itu tidak lantang cuma penulis saja yang super takut masalah buku. "Kak maaf buku saya ketinggalan" ucap salah seorang teman saya. Kalimat itu disambut sorakan para senior. "Ok. Sini kamu" panggil senior lain dari samping area berkumpul. Jika sudah ditarik kelur dari area matilah bukan main tidak ada yang bisa memprediksi apa yang bakalan terjadi. "Lenti Yudarna, mana?" sambil memegang buku, senior yang piket memeriksa buku memanggil nama penulis. "Saya kak" jawab penulis. "Sini kamu, kamu anggap main-main semua ini, kamu anggap apa kami disini.." dan banyak kalimat umpatan lain dari senior itu pada penulis. Sontak senior yang lain girang dan menyemangati amarah senior yang sedang memegang buku penulis. "Kenapa dia" tanya senior yang lain. "Lihat bukunya dicoret-coret" "yuuu cibir para senior pada penulis" Seandainya penulis bisa hilang melenyap kedalam bumi waktu itu maka akan langsung penulis lakukan. "Sini kamu" Teriak senior dari depan sekretrian HIMA. Semua diam yang tadi riuh kini sepi. Sepi itu semakin membuat penulis semakin serem sendiri. Dari tampangnya senior itu paling sangar dari senior-senior yang lain. Tamatlah riway ku, penulis membantin sendiri.

 

Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan senior itu layaknya investigasi yang dilakukan polisi pada seorang pencuri. Semua pertanyaan itu semua penulis jawab dengan 'tidak tau' senior itu semakin meradang, amarahnya memuncak. Trus penulis harus jawab apa coba, memang penulis tidak tau apa-apa tentang tanda tangan itu. Dalam takut penulis tetap berusaha tenang, karna ini bukan hal baru bagi penulis, karna dari SMP dulu penulis sudah bergabung dikegiatan kepramukaan, tindakan disiplin, menajemen konflik, ngerjain teman ulang tahun dengan mencari-cari salah sudah pernah penulis alami dan sebagai pelakunya juga pernah. Heee usil juga sih. 

 

Dalam marah yang tidak tersalurkan datang seorang senior lain dan mengajak senior yang mengintrogasi penulis menjarak beberapa meter. Setelah itu kembali lagi pada penulis. 

 

Disana baru dijelaskan bahwa sinior inilah, yang menandatangani buku penulis, kenapa? Alasannya simpel saja, karna baru pertama ini dia bertemu dengan junior yang ternyata berasal dari kecamatan yang sama nagari kami hanya dipisahkan hamparan sawah. Dan yang lebih tidak terduga ulang tahun kami hanya beda 1 hari saja. Kalau hari ini ia ulang tahun maka besok artinya ulang tahun penulis. 

 

Semenjak kejadian itu, penulis tak pernah lagi ditarik keluar arena oleh senior-senior yang lain. Pencoret tanda tangan dibuku penulis menjadi perisai bagi penulis, menjadi kakak tingkat tempat mengadu. Sampai sekarang hubungan baik kami masih terjalin layaknya kakak adik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

02 Nov
Balas

Terimakasih Pak. Salam literasi

03 Nov



search

New Post