Motor Matic Itu Gampang
Tantangan Gurusiana hari ke - 15
Pergi kemanapun Nina selalu diantar oleh suaminya termasuk pergi tugas mengajar kesekolah. Sementara banyak teman perempuannya yang lain sudah berani mengendarai motor sendiri. Nina kadang diledek teman, "Isrti manja" kadang disemangati teman agar segera belajar mengendarai motor sendiri. "Kalau kita pandai mengendarai motor sendiri, kita tidak tergantung dan merepotkan suami. "Kalau kita bisa bawa motor jarak kemana-mana terasa dekat". "Kalau kita bisa naik motor sendiri pokoknya banyak kemudahan, kamu bisa ngerasaainnya kalau sudah bisa nanti" Begitu teman-teman Nina menyemangatinya.
Nina mengutarakan niatnya untuk belajar motor pada suami, suaminya tidak melarang tapi juga tidak menyuruh, mengantar istrinya pergi kerja bukan kerepotan baginya, karena jalur mereka sama. Sabtu itu suami Nina meminta Nina untuk naik ojek saja kesekolah atau nunpang siswa-siswa yang lewat. "Kenapa mas, motor kita kenapa?" rengek Nina pada suami. "Ban motor kita kempes, pagi begini belum ada bengkel yang buka" jelas suaminya. "Ia baiklah Mas". Pagi ini, mereka berangkat dengan ojek.
Jam sudah menunjukkan jam pulang kantor, tapi suami Nina belum juga pulang, Nina mulai risau ada apa dengan suaminya, apakah dia baik-baik saja? Tak lama sebuah motor matic memasuki pekarangan rumah, Nina semakin cemas, dia tau betul deru mesin motor suaminya, ia langsung berlari keteras depan dadanya berdegup kencang takut kalau yang datang adalah teman suaminya membawa kabar buruk. Kecemasan Nina berganti senyum malu-malu tak kala ia tau yang datang adalah suaminya dengan motor matic yang masih dubungkus plastik pada joknya. "Ayo kita belajar" ajak suaminya. Tak perlu pikir-pikir Nina langsung belajar bersama suaminya, mulai dari pengenalan yang mana rem belakang, rem depan, gas, klatson, lampu sen, dan lainnya. Untuk pertama stang motor Nina masih dipegang oleh suaminya dan Nina tinggal mengikuti irama tangan suaminya, untuk kedua kalinya stang dipegang sebelah tangan oleh suami Nina, Nina mulai resakan sendiri mengendrai motornya, oleng sedikit suaminya sigap membenarkan dari belakang. Karna tekad yang kuat Nina tak butuh waktu lama untuk bisa. Akhirnya suaminya meminta ia mencoba sendiri, Nina langsung menyanggupi. Yes Nina berhasil, coba lagi, dan lagi, Nina jadi kecanduan ternyata mengendarai motor matic itu memang gampang seperti yang diceritakan teman-temannya. Sekarang Nina ingin mencoba kecepatannya, 20km/jam naik lagi 30km/jam masih aman, Nina ingin mencoba lagi 40km/jam, tiba-tiba seekor kucing lari melintas jalan, Nina langsung oleng dan brak Nina jatuh tersungkur. Lho saya jatuh dari motor kok ndak sakit-sakit amat ndak ada yang luka, Nina memperhatikan sekeliling yang ia dapati suaminya lagi mendengkur dibawah selimut. Ternyata aku bisa bawa motor hanya dalam mimpi batin Nina sambil kembali naik ke atas kasunya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar