Navigasi Web
Pasar Jumat (Tantangan Gurusian Ke-8)

Pasar Jumat (Tantangan Gurusian Ke-8)

Hari Jumat merupakan hari yang selalu ditunggu banyak orang di daerah Doloksanggul. Tak terkecuali Ibu Rorot. Mengapa setiap orang menantikan hari Jumat? Sebab hari Jumat , hari pekan(pasar). Pasar yang hanya ada sekali seminggu ini, konon sudah terjadi puluhan tahun. Setiap hari Jumat banyak pedagang dan pembeli berkumpul dalam satu tempat yang disebut Onan. Hanya hari ini saja semua kebutuhan masyarkat ada dan lengkap. Tidak jarang juga banyak orang berjanji bertemu di hari Jumat dari daerah yang berbeda. Hasil panen dari segala penjuru daerah dibawa untuk diperjualbelikan di hari Jumat. Pasar sudah dimulai dari Pukul 03.00 subuh. Biasanya pedagang sayur mayurlah yang tampak pada jam ini.

Ibu Rorot bersiap dengan keranjang merahnya. Keranjang plastik merah dengan pegangan yang hampir putus. Ibu Rorot menunggu angkutan desa yang hanya beroperasi hari Jumat di depan rumahnya. Tidak berapa lama angkutan desa datang. Ibu Uli dan Nenek Suman sudah ada di dalam. Mereka saling menyapa. Walau satu desa, mereka jarang ketemu. Hanya hari Jumat saja mereka bertemu. Betapa istimewanya hari Jumat semua orang di daerahnya. Perjalanan ke pasar terasa singkat karena mereka bersenda gurau. Sesampainya di pasar mereka terpisah untuk membeli sesuai kebutuhan masing-masing. Seakan diatur mereka akan bertemu kembali di angkuatan desa yang sama untuk pulang. Tidak jarang juga warung pecal milik Ibu Mita menjadi langganan bersama. Rasanya tidak lengkap jika tidak makan pecal saat ke pasar. Beberapa panganan khas daerah dijual di sana. Ibu Rorot sering membawa kue jajanan itu sebagai oleh-oleh bagi anggota keluarganya.

Ketika Ibu Rorot menyantap pecal buatan Ibu Mita, tiba-tiba ada suara yang menjerit. Seorang Ibu muda menjerit sambil menangis. Setiap tempat dilihatnya dan menanyakan sebuah nama. Tak terkecuali warung Ibu Mita. “Ibu-Ibu, apakah ada melihat anak kecil berpita merah?, seru Ibu itu.” “Anak kecil berusia lima tahun. Anak itu adalah anakku, lanjut Ibu muda itu sambil menangis.” Semua mengatakan tidak ada dengan berkoor. Ibu Mita memberikan saran agar si Ibu pergi ke kantor dinas pasar yang ada di pintu masuk. Agar diumumkan lewat pengeras suara. Ibu muda itu segera berlari menuju tempat yang disarankan Ibu Mita. Setelah Ibu muda itu berlalu, beberapa Ibu yang ikut duduk bersama Ibu Rorot memberikan suara sumbang. Seorang Ibu bahkan mengatakan kalau Ibu muda itu keterlaluan. Dia tidak memperhatikan anaknya, hanya berebut baju bekas yang dijual murah. Banyak ibu muda menyukai gaju bekas. Harga murah menjadi daya pikat tersendiri. Ternyata dari ceritanya mereka tadi sama-sama membeli baju bekas. Tapi Ibu Rorot mmenyarankan jangan menyalahkan si Ibu muda. Ibu Rorot mengatakan mendoakan anaknya bisa kembali lebih membantu dari pada menyalahkannya. Suara sumbang berganti menjadi suara bakwan renyah yang dimakan. Semua menikmati pecal buatan Ibu Mita dengan campuran bakwan jagung. Ibu Mita berseloroh, kalau makan pecal buatannya akan lebih sedap jika dimakan dengan hati yang baik. Rasanya akan semakin sedap. Rasa cabenya semakin pedas dan bisa minta tambah satu piring lagi. Semua tertawa dan Ibu Rorot mengatakan kalau Ibu Mita pintar membuat dagangannya laris manis. Ibu Rorot membayar semua pesanannya dan bersiap pulang. Semua yang dibutuhkan sudah ada di keranjang. Makan pecal kebiasaan setelah semua kebutuhan dibeli. Ini artinya hanya sisa dari belanjaan saja. Setelah berbasa-basi dengan Ibu Mita, Ibu Rorot pulang menuju angkutan desanya. Ibu Rorot mendengar kalau anak yang hlilang tadi sudah ditemukan dari Ibu Uli yang sdh menunggunya. Ibu Rorot bersyukur dan membayangkan kegembiaraan pada wajah ibu muda itu. Doa banyak orang bisa saja menyelamatkan sekali pun kita tidak mengenalnya. Tapi kalau Ibu-Ibu mau ke pasar berburu baju bekas di PasarJumat, jangan bawa anak. Nanti bisa lepas dari pegangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, serasa ikut belanja di pasar jumat, he .he....

09 Aug
Balas

hehe...ternyata pasar Spti ini bnyk dijumpai di daerah di Nusantara...keren ceritanya Bu...

10 Aug
Balas



search

New Post