Perjalanan menuju australia

Rabu,30 Januari 2019 jam 15.23 adalah waktu yang bagi ku teramat bersejarah dalam perjalanan panjang hidupku yang penuh dengan onak duri yang tajam. Aku merasa mimpi di siang bolong , tidak percaya dengan isi chat yang dikirim oleh bu dona dari P4TK PJOK BK Parung, tanganku gemetaran lama sekali setelah membaca isi chat dari WA tersebut, aku di nyatakan lulus untuk mengikuti pelatihan tenaga kependidikan dari pengawas ke universitas Queensland Brisbane australia selama 1 bulan.

Hari itu aku merasa aku adalah orang yang bahagia sedunia, saking bahagianya aku tidak dapat berkata-kata, air mata bahagia menetes sampai bu nef kepala sekolah smp 5 solok selatan yang duduk di sebelah kiriku mengomentari kenapa bu leni, saya bilang ibu saya lulus....terbata-bata aku sampaikan ke beliau aku lulus untuk belajar ke australia ibu...sembari ku tunjukan isi chat yang masih terbuka di watshapku ..beliau merangkulku dan mengatakan selamat..ibuk leni pantas mendapatkan kesempatan emas ini...aku semakin bahagia mendengar kalimat sejuk itu ... suport yang luar biasa.

Bagaimana tidak bahagianya aku dengan apa yg telah aku baca, baru di lantik 26 desember 2018 sebagai pengawas bk, dan aku menjadi pengawas BK termuda se Indonesia, sekarang ALLah beri aku bonus yang bagi ku teramat istimewa...aku tidak bisa bayangkan bagaimana bahagianya orang tua ku mendengar informasi ini...satu harapan ku...informasi ini dapat menghapus luka beliau yang begitu besar dan menggangga ketika membesarkan kami di hina...di caci..di usir oleh masyarkat dimana kami tinggal yang selalu berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan berikutnya,sampai allah beri orang tua kami rezki dapat masuk transmigrasi lokal di daerah solok selatan.

Aku tidak sabar memberi tau informasi bahagia ini ke saudara-saudaraku, aku ingin mereka bahagia karena bonus ini kudapatkan dari keihklasan mereka mengalah demi aku terus lanjut sekolah, dua kakakku hanya tamat SD, adik ku nomor 6 mengalah tidak tamat SMA padahal hanya tinggal ujian nasional waktu itu ebtanas, karna tidak punya uang untuk bayar SPP, ibu ku tidak pernah bisa lepas dari sakitnya sampai sekarang, bapak yang hanya kerja serabutan tidak bisa mendapatkan uang untuk bayar SPP, dia lebih memilih biarkan uni leni saja yang terus sekolah , aku berhenti tidak apa-apa..aduch...ku nulis ini sambil menahan sedih..aku sudah egois ke adik-adikku...jika waktu ini bisa kembali maka aku akan bayar semua hutang SPP adikku dan aku akan temani dia belajar untuk membantu materi yang dia tidak pahami..”duch indahnya jika ini bisa kembali” tapi ini lah waktu dia tidak akan mungkin bisa kembali... rit maafkan uni ya dek...uni janji uni akan menjadi kakak yang siap mendengar apapun keluhanmu dek...

Sesegeranya aku ingin bagi informasi bahagia ini kepada seluruh keluarga besar ibuku,karna bantuan mereka aku mendapatkan hadiah besar ini, aku berasal dari minang kabau yang menganut prinsip ”anak dipangku kamanakan dibimbiang” artinya saudara laki-laki yang di sebut mamak memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada anak dan istrinya kemenakannya pun juga menjadi tanggung jawabnya..dan itu lah hebatnya filosofi minang dan aku mendapatkan keuntungan dari itu.

Aduch....ketika sudah bicara peran mamak di minang kabau..kenangan lebih tepatnya perjuangan berdarah-darah ingin tetap sekolah jadi muncul kembali ..cerita ini rencana akan aku tulis dalam biografiku ...sudah pantas belum y..nulis dan menjadikan buku perjalanan panjang aku ..mimpi dulu aja y...mana tau jadi nyata..aamin ya allah.