Latifatul Husna

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tips Gemuk yang Menyesatkan

Tips Gemuk yang Menyesatkan

Banyak deretan pengalaman pengalaman unik yang sulit untuk kulupakan sepanjang hidupku. Mungkin pengalaman ini lebih bersifat kepada keinginan terbesar yang sampai saat ini tak juga terwujud. Aku memulai pendidikan strata satu ku di bulan September pada tahun 2013 dan kemudian menamatkannya pada bulan kelima tahun 2017. Selama mengenyam bangku sekolah, aku dengan tubuh kurusku selalu iri dengan teman temanku yang memiliki badan gemuk. Banyak ilmu kegemukan yang kudapat dari teman temanku yang beruntung memiliki berat badan yang gemuk, salah satunya yaitu diinfus. Bukan satu dua orang yang menggunakan teori itu, tapi banyak. Yap, banyak teman temanku yang dulunya berbadan kurus kemudian mengalami kenaikan berat badan setelah jatuh sakit dan diinfus. Tapi solusi itu tak bisa aku realisasikan, karna kelemahanku sendiri. Satu hal yang perlu kalian tahu, aku benci dengan jarum suntik, obat obatan dan sanak saudaranya. Hingga pada suatu hari di bulan oktober tahun 2018, Allah swt mengabulkan doa yang selalu kupinta yang tak pernah luput dari lisanku, aku ngedrop dan jatuh sakit. Kali ini bener bener nano nano. Sedih, senang, was-was, takut jadi satu. Gimana tak was was, hati pun harap cemas ketika dokter selesai memeriksaku dan ia melihat tanda tanda yang berbeda pada diriku, kemudian mengharuskanku untuk melakukan cek darah. Inilah kali kedua jarum suntik menyentuh kulitku sesuai ingatan yang masih menempel pada memori otakku, suntik polio ketika dibangku sd dan kini saat mengharuskan untuk melakukan cek darah. Jantung pun mulai berdebar ketika mataku melihat jelas jarum suntik itu menghisap darah darahku. Setelah cukup lama jarum jam berputar pada porosnya, dokter pun datang dengan membawa hasil cek darah yang tadi dilakukan. Tak perlu ditanya lagi gimana perasaanku pada saat itu, sudah pasti shock yang mendalam. Gimana tak shock? aku dinyatakan positif menderita tifus. Entah apa yang menyelimuti pikiranku saat itu. Yeeeiiiii… akhirnya aku diinfus, harusnya aku bahagia dong. Bukankah itu yang kumau selama ini. Hanya menghitung hari, tulang belulang yang muncul dipermukaan tak lagi terlihat sebab tertutup dengan lemak dan daging yang tebal. Itulah ekspektasiku nantinya setelah selesai puas air infus itu masuk ke tubuhku melalui urat nadiku dan mengalir bersama darah hingga menyatu dengan apik di tubuhku. Tapi bukanlah penambahan berat badan yang kudapat melainkan rasa sakit pada diri ini. Pasalnya, dokter sulit memasangkan jarum infus ditanganku karna mereka tak menemukan urat nadinya yang mengakibatkan mereka berulang kali menusuk tanganku untuk mencari nadi. Aku benci, aku menyesal mengikuti saran dari mereka yang gemuk via infus. Semua itu tak berlaku pada diriku. Kini aku tak pernah lagi meminta keinginan yang sama ke Allah. Cukup bagiku, allah beri aku kesehatan jasmani dan rohani, karna gemuk juga tak menjanjikan kebahagiaan, justru dengan badanku yang kurus ini, aku mampu menginspirasi mereka mereka yang sedang berupaya untuk menurunkan berat badan mereka hehehe

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post