Traveling merupakan hobiku. Kemanapun aku berjalan selalu kusempatkan untuk berkuliner mencicipi satu dua makanan yang ada pada tempat itu. Sebab selain melalang buana, aku juga suka mengunyah. Mengunyah tanpa tau kemana semua saripati makanan itu melabuh. Pasalnya, aku kuat makan tapi jarum timbangan bergerak bak kura kura setiap kali aku berdiri diatas alat penimbang berat badan itu. Ah aku tak lagi peduli, karna Alhamdulillah nikmat sehat selalu kurasakan setiap saat.

Kalau diberi arahan untuk membuat list daftar makanan yang kusuka, aku takkan sanggup. Karna aku suka semua makanan. Yang digoreng, yang berkuah, yang pedas, yang gurih, yang panas, yang dingin, yang manis, yang masin, yang masam, sampai yang pahit pun kadang kusuka, iya aku suka apa adanya seperti rasa sukaku padamu yang menerima dirimu apa adanya tanpa mengenal rupa, tahta dan harta hahaha apaan sih

Namun ada satu makanan yang simple tapi aku suka. Berulang aku mencoba untuk membuatnya, tapi tak sesedap air tangan ibuku. Bidadari surgaku yang kupanggil ummy merupakan chef terhebat sepanjang masa dalam hidupku. Apapun yang dimasaknya terasa sedap, salahsatunya bola bola ayam.

Kami mengetahui resep simpel itu dari layar kaca tv pada bulan ramadhan yang penuh suci. Aku kurang ingat pasti pada tahun berapa, maybe tujuh sampai delapan tahun yang lalu. Tidak hanya pedagang dadakan yang muncul di deretan bahu jalan pada bulan ramadhan, channel tv dadakan juga banyak bermunculan di layar kaca tv kita. Nah, kami dapatkan resep tumis bola bola ayam itu dari salah satu talkshow ramadhan yang membuat tutorial resep tumis bola bola ayam tersebut.

Ummy yang merupakan tipe orang yang rasa ingin tau nya sangat besar, suka mencoba hal hal baru dan hobi sekali memasak, sudah pasti ada buu dan pena digenggamannya yang siap menyalin dengan cepat setiap kali para chef menyebutkan bahan dan tata cara memasaknya.

Mulai saat itu, tumis bola bola ayam merupakan menu rutin yang selalu ada di meja makan setiap bulannya. Namun anehnya, aku tak bisa membuat dan menciptakan tumis bola bola ayam tersebut sama persis. Ada saja yang kelihatan berbeda, aku tak paham apa yang kurang darinya. Karna aku yakin dan tau pasti bahan bahan serta step by step dalam proses pembuatannya.

Aku sering meperhatikan ummi ketika menghadap kompor didapur, sebab beliau sering membiasakan untuk mengajakku mendampinginya dengan harap aku bisa seperti beliau nantinya. Pasti, harapku juga seperti itu. Aku sangat berharap suatu saat nanti kelihaiannya ketika memegang sudip dan keahliannya dalam menabur gula garam ke setiap masakan dapat menular pada anak sulungnya yang selalu ia puji dan banggakan, lafyuu more mi