Guru Dan Inovasi Bagai Dua Sisi Mata Uang
Tahun Ajaran baru, tak luput dengan segala persiapan administrasi pembelajaran bagi guru. Tentunya, guru menyiapkan sedemikian rupa rencana pembelajaran yang berbeda dari tahun lalu, berdasarkan dengan hasil evaluasi. Tak lepas dari hal tersebut, guru perlu melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran agar kegagalan tak kembali terulang. Berbicara mengenai inovasi pembelajaran bagi seorang guru adalah suatu kewajiban. Seorang guru adalah garda terdepan, penentu keberhasilan dalam pembelajaran di kelas. Dengan adanya inovasi pembelajaran yang tentunya mengikuti kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman yang terkini. Di era pembelajaran abad 21 ini, dimana teknologi berkembang dengan begitu pesat. Segala sesuatu dengan mudahnya, kita dapat peroleh darinya. Berkembang menjadi artificial intelligence atau kecerdasan buatan, sangat memudahkan pekerjaan manusia. Dalam hal pendidikan, tentunya sangat terbantu dengan adanya AI ini. Guru dapat memanfaatkan AI untuk mendukung kebutuhan peserta didik, di abad 21 ini. Dengan hadirnya AI mau tidak mau, suka tidak suka, seorang guru harus berdampingan dengannya. Sehingga sangat penting sekali, untuk kemudian mengupgrade kemampuan pembelajaran sang guru. Inovasi pembelajaran berbasis teknologi, diklaim mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan pembelajaran berkualitas tentunya akan meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan profil pelajar pancasila. Salah satunya berpikir kreatif dan bernalar kritis, pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik tentu akan meningkatkan hal tersebut. Guru harus membuat gebrakan baru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tidak serta merta hanya menggugurkan kewajiban semata, namun sebagai guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam hal membangun peradaban manusia. Peradaban generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Lantas akan dipimpin oleh pemimpin seperti apakah negeri ini. Tergantung bagaimana kualitas dari generasi bangsa kelak, guru tentunya mempunyai andil besar dalam hal ini. Melalui tangan-tangan terampil guru, akan terbentuk generasi-generasi emas yang kelak akan memimpin bangsa ini.
Pemerintah mencanangkan kurikulum merdeka, dimana di dalam kurikulum tersebut lebih mengarah kepada pembelajaran student center. Guru merupakan fasilitator, bagi peserta didik. Dengan hadirnya Kurikulum Merdeka ini menawarkan berbagai penyelesaian terkait permasalahan pembelajaran. Dimulai dengan guru harus mengetahui kemampuan awal peserta didik. Materi prasyarat menjadi bekal awal guru untuk mengetahui sampai dimana kemampuan peserta didik sebelum menerima seluruh kompetensi yang akan diajarkan nantinya. Setiap perpindahan kompetensi pelajaran harus menyesuaikan kemampuan peserta didik. Hal tersebut diharapkan tidak ada lagi peserta didik yang tertinggal pemahaman materi. Kurikulum Merdeka menggunakan konsep teaching at the right level yaitu pembelajaran sesuai dengan capaian kemampuan peserta didik. Sehingga akan mendorong guru memberikan layanan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Setiap peserta didik tidak lagi dituntut untuk mencapai kemampuan pada level yang sama. Kurikulum merdeka memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada guru untuk mengeksplor tumbuh dan kembang peserta didik sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dibutuhkan kekreatifitasan guru dalam melakukan proses pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka. Hal yang sangat menonjol dalam kurikulum merdeka ini adalah mendorong peserta didik untuk semangat berkolaborasi daripada berkompetisi saling mengalahkan.
Namun tentu saja terdapat kontradiksi di lapangan ada saja oknum guru yang enggan untuk melakukan inovasi dengan berbagai alasan, misalnya berada di zona nyaman, malas untuk belajar hal-hal baru, atau tidak mau repot. Menyikapi permasalahan tersebut tentunya banyak cara yang perlu dilakukan oleh atasan atau rekan sejawat yaitu dengan saling bergandeng tangan, membantu guru-guru tersebut misal dengan melaksanakan kegiatan In House Training di sekolah dengan menghadirkan para pakar pendidikan. Menghidupkan ruang diskusi antar guru dalam komunitas belajar baik di sekolah, dalam forum MGMP maupun komunitas belajar.id melalui coaching tingkat kabupaten guna mendiskusikan persoalan dan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai peserta didik. Terkait juga bagaimana proses pembelajaran di dalam kelas, penilaian dan pengembangan minat dan bakat peserta didik. Harapan dari kurikulum merdeka ini adalah dapat memerdekakan semua pihak. Guru dapat merdeka dalam mengembangkan pembelajaran yang kreatif,inovatif serta peserta didik dapat memperoleh pembelajaran yang dapat mengeksplor kemampuan yang ada dalam dirinya.
Menyikapi hal tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa guru dan inovasi bagai dua sisi mata uang, tidak terpisahkan. Hal yang paling penting adalah guru harus mau untuk berubah, karena berubah adalah suatu kebutuhan.
Biodata Penulis
Salam kenal teman-teman, perkenalkan nama saya Lantari Muhinggar, saya adalah guru Matematika di SMPN 2 Bojongmangu Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Saya lahir 33 tahun yang lalu pada tanggal 25 Februari 1989 tepatnya di daerah Purworejo Jawa Tengah. Saya menempuh pendidikan SD di Purworejo, SMP dan SMA saya di Karanganyar Solo, S1 di Jawa Timur, S2 di Jakarta, dan sekarang menetap di Cikarang Kabupaten Bekasi. Alhamdulillah pulau jawa telah saya jelajahi heee.
Email aktif saya [email protected], akun fb Lantary Muhinggar, akun ig lantarymuhinggar, alamat blog saya adalah lantarimuhinggar.blogspot.com, dan no Wa 087 872 838 060.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar