JALAN YANG BENAR MENANTI
#REMIDI
#48
----
Kidung yang kau nyanyikan tak lagi terdengar merdu
Nada sumbang yang mengalun kian sendu
Hingga makin menyayat yang sedang merindu
Meringkuk selayak perdu
-----
Masa gemilang berlalu
Tabuhan riang riuh bertalu
Perlahan sirna jadi sembilu
Engkau kini bersimbah pilu
---
Duhai engkau yang selalu pongah
Tak sadar saat kau lengah
Hingga terseret ke tengah
Tersesat tak pernah kau merasa jengah
---
Saat kau bergelimang kartu sampai botol kosong
Tak kenal waktu hingga siang bolong
Berlaku selayak penolong
Walau nyata diantara para pembohong
---
Dikau yang selalu merasa mapan
Sampai kapan
Kan kau lepas yang sedang dalam dekapan
Semua berluapan
---
Astaghfirullah
Insyaflah
Kembalilah
Jalan yang benar menanti kau melangkah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul bun jalan benar selalu menunjukkan kebaikkan
Terima kasih. Begituah adanya Bun
Cakep puisinya Bunda, pilihan diksi yang indah dengan rima a-a,, salam sukses selalu
Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya. Salam kembali