Laily Fitria Wati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
JANUR KUNING ITU BUKAN UNTUKKU
Janur Kuning

JANUR KUNING ITU BUKAN UNTUKKU

Selepas kuliah dia memutuskan untuk bekerja di Jakarta. Satu bulan, dua bulan dia disana tidak ada yang berubah, semua baik-baik saja, komunikasi kita lancar, saat dia pulang, dia mengunjungiku di rumah. saat itu dia memintaku untuk bersabar karena dia masih mengumpulkan uang dan keberanian untuk memintaku kepada kedua orangtuaku. karena ucapan itu aku selalu mencari alasan saat orangtuaku bertanya kapan aku akan menikah. Aku tetap bersabar disini menunggunya memintaku kepada kedua orangtuaku. akan tetapi setelah 1 tahun kita terpisah jarak ada banyak perbedaan yang aku rasakan. semakin jarang dia menghubungiku. aku berpikir ini adalah hal yang biasa karena kini dia bukan lagi seorang mahasiswa tetapi seorang dokter yang memiliki tanggungjawab yang berbeda ketika masih berstatus sebagai mahasiswa. Mungkin tidak mudah untuk dia memberikan kabar setiap saat bagiku. setelah lama aku menunggu kabar darinya, kini dia mengabariku bahwa sekarang dia lagi perjalanan pulang ke Pasirian-Lumajang. karena ada libur dan kegiatan yang harus diselesaikan. Aku dengan spontan meminta dia untuk datang kerumah menemui kedua orangtuaku, setidaknya hanya mengatakan niat baiknay untuk menikahiku. Tetapi dia menolaknya dengan alasan masih belum cukup keberanian untuk memintaku kepada kedua orangtuaku dan banyak kegiatan yang harus diselesaikan segera di rumah jadi tidak bisa datang kerumahku. Hatiku tak lega mendapatkan jawaban darinya, akhirnya aku memutuskan untuk mendatanginya dirumah. tetapi belum sampai dirumahnya dia mengriim pesan untukku yang isinya tidak usah datang kerumahnya. Aku pun mengurungkan niatku untuk datang kerumahnya.

Tepat dia hari setelah dia mengabariku bahwa dia ada dirumah, tidak ada satu pesan pun yang masuk ke handphoneku yang mengabari tentang keadaanya. aku selalu memikirkan hal ini, mengapa dia berbeda. aku terus melihat handphoneku. lelah aku menunggu kabar darinya, akhirnya aku berhenti memikirkannya, aku biarkan handphoneku diatas meja kerjaku, tiba-tiba ada suara orang yang memanggilku Elena...Elena...Elena, aku pun keluar dari kamar dan melihat siapa yang mea]=manggilku, ternyata ada Dije rekan kerjaku yang kebetulan juga tetanggaku. Dije mengajakku untuk pergi ke toko kain yang ada di Pasirian. Aku menerima ajakan Dije. Dije mau membelikan kain seragam untuk anaknya yang baru masuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD). di perjalanan aku terkejut melihat janur kuning yang melengkung tepat di depan pintu rumah Andre, lengkap dengan dekorasi pelaminan yang begitu indahnya. hatiku gelisah, dalam hati bertanya-tanya kenapa ada janur kuning di depan rumah Andre, siapakah yang akan menikah. apakah adiknya, sepertinya tidak mungkin karena adiknya Andre masih kecil, dia memiliki dua adik, adik yang pertama bernama Lia, dia masih mahasiswa semester 2 di universitas muhamadiyah Malang, adik yang kedua bernama Reni dia masih kelas 2 Sekolah menengah pertama (SMP), jantungku berdetak lebih kencang mencari jawaban pertanyaan atas janur kuning yang berada tepat di depan rumah angga. hampir saja aku menabrak motor yang berjalan di depanku karena aku mengendarai motor dengan terus memilkirkan jawaban pertanyaan dalam hatiku. sesampainya di toko kain Dije memilih kain seragam untuk anaknya, aku hanya duduk terdiam di kursi sebelah kasir sambil menunggu Dije yang sedang asyik memilih kain seragam untuk anaknya. sepertinya Dije melihat keanehan pada diriku, dia menegurku dengan mengatakan mengapa dari tadi aku hanya diam. Aku tersenyum saja padanya sambil mengatakan tidak ada-apa, hanya ingin duduk saja. Dije pun membayar di Kasir dan kami pulang. dalam perjalanan pulang hatiku tambah gelisah dan penasaran, akhirnya aku berhenti tepat dirumah yang berada di samping rumah Andre, tetangganya Andre dan menanyakan siapa sebenarnya yang akan melangsungkan pernikahan. aku terkaget saat orang itu menjawab bahwa yang akan menikah adalah Andre, cara resepsinya akan dilakukan besok siang. air mataku tumpah seketika, ternyata janur kuning itu bukan untukku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belum jodoh. Ada satu kalimat Andre jadi Angga Bu.

05 Aug
Balas

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

iy bu...trmksh koreksinya...

05 Aug

Duh sedih

05 Aug
Balas

Duh sedih

05 Aug
Balas



search

New Post