Laili Rusma

Laili Rusmawaty adalah guru bahasa Indonesia dan pengurus perpustakaan sekolah di SMAN 1 Kebomas Gresik. Korespondensi dapat melalui email lel...

Selengkapnya
Navigasi Web
tantangan(118) TAMBAK GARAM

tantangan(118) TAMBAK GARAM

Hari ini (11/10/2020), suami mendadak mengajak saya dan anak-anak melihat tambak garam. Suami ingin agar anak-anak tahu tentang garam dan cara pembuatannya. Tambak garam itu di sekitar Stadiun Bung Tomo di daerah Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Daerah tersebut tidak jauh dari kota tempat tinggal kami di Gresik. Yang saya ketahui, daerah Jawa Timur bagian utara dan Madura adalah penghasil garam terbesar.

Udara siang panas menyengat. Padahal, kemarin malam, hujan deras. Hujan pertama di bulan Oktober. Meskipun demikian, tidak menyurutkan niat kami untuk melihat dari dekat, tambak garam yang selama ini kami lihat dari jauh. Apalagi, hari ini hari Minggu. Libur pembelajaran daring. Mungkin bulan ini adalah pergantian musim kemarau, musim terbaik untuk petani garam, beralih ke musim hujan.

Kalau di Aceh, pembuatan garam dilakukan dengan memasak air laut. Namun, pembuatan garam yang kami lihat adalah menjemur air laut. Sebelum dijemur, air akan diambil menggunakan pompa ke petak-petak kecil. Pompa akan bekerja menggunakan kincir angin. Air laut yang ada di satu petak akan dialirkan lagi ke petak berikutnya.

Seperti yang kita ketahui, air laut itu mengandung banyak zat, salah satunya adalah garam. Agar tidak tidak bercampur, zat lain di dalam air laut harus dibuang dengan cara diendapkan. Sesudah zat lain itu mengendap, air garam akan dialirkan ke petak lain.

Agar proses pengendapannya berjalan lebih cepat, petani garam biasanya membuat banyak petak. Kalau air lautnya sudah mengental, air laut akan dikristalkan. Air laut akan dijemur berhari-hari agar proses pengkristalan air laut lebih cepat. Ketika air laut dijemur, air laut akan menguap dan kandungan garam yang ada di dalamnya akan mengkristal, berubah menjadi butiran garam. Nah, butiran garam itulah yang dijual oleh para petani.

Sayang, hari itu, kami tidak menemui petani garam di tambaknya. Hanya satu orang yag terihat, itupun sangat jauh dari tempat kami saat mendokumentasikan tambak garam.

Garam-garam itu akan diangkut truk dan dibawa ke pabrik. Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia mengimpor garam dari negara lain. Ada yang memberi alasan bahwa garam Indonesia kurang yodium dan alasan-alasan yang lain. Itu patut disayangkan. Sudah lama hal ini terjadi sehingga petani garam banyak yang mengeluh. Sama dengan petani padi, dan petani tembakau. Apakah tidak ada kebijakan dan kegiatan yang mendongkrak kesejahteraan petani kita? Kalau demikian, apakah anak cucu kita mau menjadi petani?

Gresik, 11 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kasihan petani ya bu, harganya sll rendah.

12 Oct
Balas

Inggih, Bu..Semoga pemerintah memerhatikan nasib petani. Matur suwun, Bu

12 Oct

Semoga masih ada generasi penerus menjadi petani garam.Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.

12 Oct
Balas

Terima kasih, Pak Blangkon. Tetap semangat. Salam literasi.

12 Oct

Subhanallah, mantul Bu. Indonesia kaya raya SDM dan SDA nya luar biasa.

13 Oct
Balas

Mantap. Ketika saya melintasi kota Gresik hanya memandang sekilas tambak garam. Semoga Bu Laili selalu sehat, semakin sukses, dan barokallah. Aamiin.

12 Oct
Balas

Aamiin, Pak Suprapto. Doa yang sama buat jenengan dan keluarga. Matur suwun.

12 Oct

Mantap Bu tulisannya. Jadi tau proses membuat garam. Sukses selalu dan salam literasi

12 Oct
Balas

Terima kasih, Bu Weni Fitria. Salam literasi.

12 Oct

Luar biasa Bu Lailiy ini...banyak ide ...mantap Bu...Sukse selalu..salam Literasi

12 Oct
Balas

Terima kasih, Bu. Sukses juga bua Bu Ila. Tetap semangat.

12 Oct



search

New Post