Lailatul Fitriah

Melaksanakan Tugas di SDN Kalidawir Kec. Tanggulangin Kab. Sidoarjo- Jawa Timur Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Sidoarjo Pengajar Praktik Angkatan 9 Kab. Sidoa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Terpadu Model Immersed dan Model Networked

Pembelajaran Terpadu Model Immersed dan Model Networked

Pembelajaran Terpadu model immersed dan networked, bidang keterpaduannhya lebih ke arah kompetensi yang ada dalam diri siswa. Berbeda pada model pembelajaran terpadu sebelumnya seperti: fragmanted, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated. Keterpaduannya dari sisi konten atau antar bidang keilmuan.

Fragmanted, connected, nested merupakan perpaduan di dalam satu disiplin ilmu (intra bidang studi atau mata pelajaran). Sedangkan model sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu atau antar bidang keilmuan.

Pada Immersed dan Networked lebih ke arah keterpaduan pada diri siswa atau kompetensi siswanya. Ada sedikit perbedaan antara immersed dan networked . immersed sebuah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk memiliki kompetensi dalm berbagai bidang keilmuan tadi yang diwadahi oleh satu keahlian tertentu pada diri siswa, sesuai minat siswa.

Contoh dalam pembelajaran seorang ahli Geologi tidak harus mengetahui tentang bagaimana kondisi-kondisi yang ada di dalam bumi, tetapi juga harus mengetahui keterkaitan atau kompetensi yang terkait dengan kahliannya itu. Keahlian mana yang harus dikatkan yaitu keahlian untuk mencapi kompetensi maksimal di bidangnya.

Sedangkan seorang guru merupakan keahlian dan bidang pekerjaan. Seorang guru yang memiliki kompetensi yang baik pada saat ini dituntuk untuk bisa mengajar atau kemampuan menyampaikan pembelajaran, merancang pembelajaran. Tetapi juga kemampuan untuk bisa melakukan merefleksi pembelajaran misalnya melalui penelitian tindakan kelas, dan juga harus bisa menguasai kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulis jika ingin eksis sebagai guru. Juga memiliki kemampuan yang mumpuni sebagai guru, harus bisa menginformasikan best practice atau praktik-praktik baik yang dilakukan di kelasnya, mengkomunikasikan dalam bentuk artikel-artikel ilmiah.

Oleh karena itu guru untuk persyaratan kenaikan pangkat juga dituntut kemampuannya atau publishnya dalam artikel ilmiah. Untuk menyusun artikel ilmiah tidak mudah. Guru harus menguasai tentang penyajian data dari hasil best practice atau PTK yang dilakukan, ini memerlukan kemapuan statistik, di samping itu ada kemampuan-kemampuan yang lain. Dalam penyajian data ada kaitannya dengan Matematika.

Bidang IPA misalnya tentang kelestarian lingkungan, kemudian ia mengembangkan desain-desain Pembelajaran berbasis lingkungan. ini juga membutuhkan keterpaduan kompetensi untuk mencapai kompetensi yang mumpuni sehingga ia bisa survive dalam melaksanakan tugasnya.

Sedangkan siswa pada saat pembelajaran menggunakan model Immersed, guru menggali minat siswa terlebih dahulu, atau memfasilitasi siswa untuk memiliki kemampuan yang menguasai segala bidang untuk keahlian itu. Guru bisa mendesain sesuai potensi siswa, misalnya siswa itu bisa menjadi dokter atau pengusaha, ini membutuhkan kompetensi-kompetensi apa yang ada untuk bisa survive dan paham tentang pekerjaan atau keahliannya itu.

Sebagai jaksa atau hakim apa yang harus dikuasainya. Tidak sekedar hanya pengetahuan tentang undang-undang atau peraturan-peraturang yang lain. Tetapi bagaiman ia bisa mengkomunikasikan dengan baik, manganalisis data-data yang ada dan sebagainya.

Sedangkan pembelajaran model networked, kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki terkait dengan penyelesaian tugas tertentu itu agak sulit dipenuhi siswa selaku individu. Karena memang memerlukan kemampuan kompleks didalamnya, sangat erat keterkaitannya dengan pembelajaran kolaboratif. Kolaboratif sangat terkait dengan networked, misalnya ketika akan menyelesakan proyek tertentu membuat jembatan, jadi dalam membuatnya tidak hanya dibutuhkan seorang insinyur tetapi bagaimana pengelolaan manajemennya dari sisi keuangan dan manajemen, nah ini membutuhkan kehalian-keahlian yang lain.

Pada pembelajaran guru mengajak anak untuk menyelesaikan proyek tertentu yang membutuhkan berbagai keahlian yang dimiliki oleh siswa. Seperti membuat miniatur jembatan. Maka siswa dibentuk kelompok, di dalamnya terdiri atas anak-anak yang menguasai dari sisi penghitungan skala terkat dengan matematika, desain terkait dengan seni, jembatan yang ramah lingkungan terkait dengan IPA, bagaimana keterpaduan atau petunjuk dalam menggunakan jembatan dalam menjaga kelangsungan jembatan ini kaitannya bidang linguistik.

Ini dibutuhkan siswa yang memiliki kompetensi-kompetensi yang berbeda dalam suatu projek yang membutuhkan berbagai kompetensi. Sedangkan Immersed satu siswa dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi. Jadi model pembelajaran terpadu immersed dan networked berkaitan dengan kompetensi bukan materi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post