FESTIVAL LITERASI SIDOARJO 2023
SIDOARJO- Acara Pelatihan Literasi Digital 2023 Powerfull off Sidoarjo dilaksanakan pada Selasa, 16/05/2023 pukul 08.00 s.d 15.30 WIB yang bertempat di SMPN 4 Kab. Sidoarjo.
“ Pelatihan Literasi Digital ini hendaknya diikuti sepenuhnya, jangan sepenggal saja. Kegiatan ini meliputi pembuatan konten, seminar, dan sidoarjo go talent. Siswa yang memiliki bakat dan potensi bisa ditampilkan, jadi sekolahnya mendaftar terlebih dahulu, baru boleh tampil di panggung, step by step diselesaikan seperti pada saat ini pelatihan materi, besoknya praktik. Ikuti tahap-tahap dan prosesnya. Ada 6 gelombang pada pelatihan ini, harapannya agar bersungguh-sungguh dalam megikuti kegiatan dan memberikan kontribusi besar dalam dunia Pendidikan”, Ujar Risa dalam sambutannya perwakilan dari Dinas Sidoarjo.
Seorang MC juga mengatakan bahwa pelatihan literasi digital 2023 ini akan menghasilkan produk dari kegiatan Forum Literasi Siswa (FLS), yakni mampu membuat konten video dengan tema berbagai tema yang ditentukan. Pada tahap 1 masuk konsep, tahap 2 ada undangan masuk praktik, Ilmu yang didapatkan nanti diimbaskan kepada murid-muridnya yang menjadi peserta FLS. Membimbing dan mendampingi siswa masing-masing. Memasuki sesi 1 tentang penyusunan konten disampaikan oleh tim literasi ibu Lilik Masrukhah S.Pd dan Pak Irfandi.
“Tingkatkan profesionalitas demi siswa kita. Literasi secara umum membaca dan menulis, sekarang kita mengenal literasi dasar ada 6 yang kita pahami antara lain literasi digital, literasi baca tulis, literasi sains, literasi numerasi, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Literasi digital adalah sebuah literasi yang dilaksankan menggunakan teknologi dan dilengkapi internet, sehingga bisa mengeksplore dan melaksnakan literasi yang lain. Ada 4 pilar literasi digital yaitu cakap digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Tujuan kita harus mampu menyusun konten digital. Konten terbanyak yg digunakan saat ini ialah youtube, maka konten yang dikendaki berupa video youtube. FLS menghendaki konten youtube dengan durasi 3 menit”. Penjelasan Lilik.
“Tentukan tema lalu judul, judul akan menentukan isi konten kreator. Berikan konten yg bersifat umum sasaran untuk semua umur, tugas dikumpulkan pada bulan Agustus, platform berbentuk video bukan teks. Tema kearifan lokal merupakan view menarik, masing-masing daerah memiliki keunikan sendiri. Kita harus pandai mencari hal menarik, keunikan, dan inovasi. Lingkungan di Tanggulangin misalnya membuat tas, maka bisa diangkat bagaimana membuat tas, desa Bulang membuat klepon dan gempo, Desa Candi membuat kupang lontong, kupangnya sudah banyak ditemui, tetapi kulit kupangnya belum ada yang memanfaatkannya. Hal-hal yang menjadi berguna bagi orang lain atau wonderfull bisa diangkat menjadi tema di FLS. ada FLS”. Ungkap Lilik.
Pembelajaran yang mengutamakan kewirausahaan misalnya membuat batik eco-print, membuat barang-barang bekas yang tidak ada manfaatnya kemudian memiliki nilai jual. Kemudian sekolah sehat kriterianya sepeti apa, apa yang dilakukan, berikan contoh, penjdelasan, kemas dan jadikan sebuah konten dan ada inovasinya berbeda dengan sekokah yg lain. Sekolah toleransi juga ada. Guru harus mampu memunculkan ide muridnya, seperti membuat AC berbahan dasar air, education garden pembelajaran di luar ruangan, ini bisa diangkat karena berbeda dengan sekolah lain, kita munculkan yang berbeda dari lainnya, manfaatnya apa. Hobi dan kegemaran misalnya, hobi yang dimaksud sehat, membangun, dan tidak melanggar SARA. Tema potensi wisata sidoarjo contohnya wisata sejarah dan budaya sidoarjo di Mpu Tantular, Candi Pari, Pulau Lusi, Lumpur Lapindo, Alas Prambon, wisata buatan Yussar Kalidawir, tempat belanja Wates Tanggulangin, Tropodo. Kuliner kupang, sate kerang, misalnya mengangkat kupang dibuat inovasi pentol kupang, wisata religi makam mbah Khud, Ratu Sekardadu, dan silakan untuk memperkaya bisa mencari di google, youtube dan buku. Terang Lilik selaku guru SMPN 1 Wonoayu.
“Kampung lali gadget menurut Pak Irfandi selaku nara sumber sesi 1 dan pendiri Yayasan kampung Lali Gadjet, maksudnya di era perkembangan teknologi, hampir semua aktivitas manusia bergantung pada gadget, tidak terkecuali anak-anak. Menangkap fenomena yang tidak berimbang antara perkembangan teknologi dan tumbuh kembang anak. Tujuannya untuk melestarikan ragam permainan tradisional anak supaya tidak punah. Langkahnya itu diawali dengan keresahan sederhana yang terus-menerus dirasakan. Era digital yang membawa banyak dampak positif kehidupan, tetapi di sisi lain, anak-anak juga harus menjadi korban. Angkat yang dekat dengan siswa, misalnya kearifan lokal tentang adat perjodohan, ada angin olor, keleman adat petani, dadak dan daud buruh tani digaji dengan bawon dan lail-lain. Literasi yang merupakan kebiasan membaca di sekolah, harus diubah paradigmanya yaitu untuk mencari tahu. Literasi yg bagus meningkatkan kualitas hidup.
Pada sesi kedua tidak kalah menariknya ada materi tentang public speaking yang dipandu oleh Pak Setya yang pernah menjadi juara Guk sidoarjo, selanjutnya materi presentasi Brangwetan dan Teknik menulis Berita ala wartawan.
Acara tersebut berlangsung kondusif, peserta terlihat aktif dan antusias. “Saya segera melakukan eksekusi ke murid-murid, mendata siapa yang punya potensi kemudian digali dan kita tentukan tema yang sesuai dan dibuat conten video yang menarik” Ungkap Fitri salah satu peserta pelatihan dari SDN Kalidawir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar