KARTINI DAN BALADA PEREMPUAN YANG LAHIR DI ISTANA
By: Laila Maharani
Malangnya nasibmu, perempuan
Dimasa penjajahan
Di tanah sendiri
Derita dalam kebodohan
Sengsara dalam pergaulan
Ada protes dalam dadanya
Ada kutuk dalam dirinya,
Hanya melalui kata
Hanya melalui pena
Melintasi istana
Menjangkau negeri Belanda.
Ia berjuang dengan aksara
Ribuan kekata diungkap dalam
Karya "habis gelap, terbitlah terang"!
Seperti doa
Seperti jeritan
Seorang perempuan
Yang bernama Kartini
Yang terbelenggu dalam istana
Di tanah Jepara.
Suatu ketika,
Ia bertanya kepada sang guru
Kiyai Mohammad Sholeh,
Wahai guru bolehkah aku
Belajar Al Qur'an dengan
Bahasa Belanda?
Sang guru mengangguk kan kepala,
Merekapun mengaji tentang
Perempuan,
Betapa Mulya dirinya dalam
Agama
Betapa berharga dirinya dalam martabat.
Ia pun membangun
Sekolah-sekolah perempuan
Dalam menjalani masa
Pernikahannya
Dengan seorang pangeran,
Bupati Rembang.
Merekalah perempuan
Bebaslah perempuan
Dari tindasan penjajahan
Dari belenggu ketidaktahuan...
Bandar Lampung, 21-04-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar