#Tantangan Hari Ke_69#

Joko adalah anak kampung yang hidup makmur bersama keluarganya. Lahir dan dibesarkan di sebuah desa kabupaten cirebon, desa kuningan. Walaupun dari keluarga sederhana, namun Joko selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan. Joko menghabiskan sekolahnya dari tingkat dasar, SMP dan SMA di Cirebon, tentu saya ia tinggal bersama kedua orang tuanya.

Tahun 1974 setelah lulus SMA, Joko diantar oleh ayahnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di Jakarta, karena Joko berhasil lulus pada seleksi penerimaan mahasiswa baru (SIPENMARU) sebuah perguruan tinggi negeri yang cukup terkenal di Jakarta. Joko dititipkan oleh ayahnya di rumah tantenya (adik perempuan ayah Joko).

Setelah Joko masuk kuliah, ayahnya pulang ke kuningan. Joko diperlakukan dengan baik oleh keluarga tantenya.

Sudah hampir setahun Joko tinggal di Jakarta, jarang pulang kampung, karena itu butuh biaya. Ada hal aneh yang dirasakan oleh Joko. Setiap kali keluarga bu Sumina (tante Joko) makan dengan lauk ayam, Joko selalu mendapat bagian sayap. Jatah untuk Joko tidak pernah berubah, timbul pemikiran di benak Joko, mungkin dia hanya numpang jadi cukup makan sayap ayam. “Joko, tolong antar tante ke pasar”, panggil tante Joko dari luar pintu kamar Joko. Jadilah hari itu Joko mengantarkan tantenya ke pasar. Keetulan mau beli ayam, mereka mampir di penjual ayam. “Sayap 1 kg pak”, ucap bu Sumina. “banyak amat bu”, ucap penjual ayam, “biar cukup untuk keluarga pak, maklum belanja sesuai keuangan”, sambut bu Sumina. Legah perasaan Joko, ternyata dia selalu diberikan sayap ayam sebagai lauknya bukan karena dianak tirikan, tapi penghematan. Sambil tersenyum Joko bersama tantenya pulang ke rumah.

Jakarta, 19 Agustus 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_69