Dulu kita sering sekali mendengar kata-kata bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kenapa guru memiliki julukan seperti itu, karena dulu guru seringkali mengajar di daerah pedalaman, dan tanpa memikirkan gaji. Guru sukarela memberikan ilmunya kepada muridnya tanpa meminta imbalan apapun. Agar muridnya dapat berkembang memajukan bangsa.

Tapi sepertinya di zaman sekarang ini tidak seharusnya guru di juluki pahwalan tanpa tanda jasa, karena jasa-jasa guru akan selalu melekat sampai kapanpun. Baik ketika kita masih sekolah ataupun sudah lulus. Jasa guru tidak akan pernah hilang. Karena mereka punya peran kedua setelah orang tua kita bagi pendidikan. Dan jasa guru akan selalu ada dalam benak setiap muridnya. Di zaman sekarang ini, tanda jasa seorang guru pun sudah ada timbal baliknya atau imbalannya. Seperti, guru yang bersetifikasi untuk meningkatkan mutu kehidupannya atau mendapatkan tunjangan yang layak.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005, pemerintah telah mengubah status guru yang sebelumnya sebagai pekerja menjadi profesi. Selain itu, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kehidupan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

Jasa seorang guru di zaman milenial saat ini juga sangat penting. Karena sampai kapanpun murid akan selalu membutuhkan guru. Walaupun di zaman sekarang belajar aja bisa bersumber melalui teknologi yang serbadigital. Tetapi guru punya peran penting untuk menanamkan nilai kehidupan serta keteladanan yang tidak bisa di dapatkan atau dipelajari melalui teknologi yang serbadigital. Membentuk akal dan karakter murid juga membutuhkan pendidik atau guru. Dan guru harus bisa mengikuti perkembangan zaman sekarang, harus adanya keseimbangan penanaman karakter dan keteladanan dengan semua informasi teknologi yang serba digital. Jadi murid mendapatkan nilai moral dan tidak bisa mengikuti zaman sekarang.