Puncak Pacet Mojokerto (Bagian 2)
Puncak Pacet Mojokerto
(Bagian 2)
Minggu pagi, 5 Desember 2021, setelah sholat shubuh, sekitar pukul 05.00 WIB, sebagian dari rombongan kami jalan-jalan pagi. Rute yang kami lalui adalah jalanan menanjak. Setelah berjalan kaki selama 30 menit, kami harus berhenti dan istirahat di sebuah gardu. Maklumlah, karena kami rata-rata telah berumur di atas limapuluh tahun.
“Segarnya udara di daerah puncak ini,” kata Lina, “aku senang kalau setiap hari jalan kaki disini,” jawabnya lagi.
“Aku juga senang dan fres banget, jika jalan-jalan di sini,” jawab Heri, sambil memandang gunung yang menjulang tinggi dan hamparan pohon-pohon hijau yang menyejukkan mata.
“Aku juga Heri, senang banget, jika melihat pemandangan di sini, rasanya lupa akan hutang,” jawabku. “Ha ha ha,”….semua teman-teman pada tertawa. “Kalau begitu kita kesini tiap minggu aja, biar lupa hutang,” kata Lina.
“Ya, setelah dari puncak, dan sampai di rumah, yang menagih hutang antri,” jawabku, sambil ketawa.
Setelah istirahat, kami melanjutkan jalan kaki, tapi kali ini, jalan yang ditempuh bukan tanjakan lagi, melainkan jalan yang menurun. Sambil menikmati pemandangan disekitar puncak Pacet, kamipun saling bercengkrama. Setelah sekitar 30 menit, sampailah ke Villa Puncak Pacet Resort. Suguhan kopi dan sarapan pagi sudah tersedia di atas meja. Nasi putih, pecel, tahu, tempe, pepes tongkol, dan ayam goreng, tidak lupa rempeyek buatan teman kita Amaniyah. Sarapan pagi ini di masak sendiri oleh teman-teman.
Lucunya lagi, tadi malam saat mau masak nasi, berasnya lupa tidak di bawa, akhirnya Yunita dan Heri terpaksa harus membeli beras ke pasar Pacet yang jaraknya sekitar 5 km dari villa.
“Lain kali kalau mau ke rekreasi lagi, berasnya jangan lupa lagi ya…dasar sudah nenek-nenek, kata Yunita, sambil tertawa.
“Ya cucuku,”kata Eny…sambil tertawa juga.
“Sudah berhenti guyonannya, ayo sarapan, mumpung hangat,” kata Wiwit. “Tidak Wit, kami masih belum mau sarapan, nanti aja sarapannya,” kata Yunita.
“Kami masih ingin senam dulu,” jawabnya lagi.
“Ya gak apa-apa,” jawab Wiwit.
“Kalau aku mau minum kopi dulu, biar segar, setelah itu, baru kita senam,” jawab Yunus, sambil memegang secangkir kopi ditangannya.
“Aku senang reunian seperti ini, kumpul-kumpul, bercengkrama seperti pada masa kita sekolah dulu, aku bosan dipanggil nama jabatanku,” kata Ismed sambil menyeduh kopi.
“Sejak usia 29 tahun, aku sudah di panngil Pak Lurah, usia 35 tahun sudah di panggil Pak Camat, usia 45 tahun sampai sekarang dipaggil Pak Kadis,” kalau berkumpul seperti ini, bisa lepas, kembali ke masa kecil dulu, tidak ada hormat-hormatan, tanpa menunduk seperti atasan dan bawahan, apalagi ucapan yang keluar dari mulut kita tanpa beban, tanpa malu-malu, ini bikin aku kangen,” kata Ismed lagi.
“Betul sekali Ismed, di sini tanpa ada perbedaan sosial, penuh kebersamaan, lepas identitas, dan kembali ke masa sekolah dulu,” jawab Marta.
“Dulu siapa ya…yang sering mengganggu teman perempuan yang sering lewat di gang tikus, di depan Laboratorium,” kata Genta.
“Gatot sama Agus,” jawab Marta. “Ha ha ha… betul, betul Gatot dan Agus, memang nakal sejak sekolah dulu, lalu Pak Ishak datang dan menempeleng Gatot,” jawab Yunus, sambil tertawa. Gatotpun ikut ketawa terpingkal-pingkal, sampai-sampai kopi yang di minumnya tumpah.
“Sudah-sudah Gatot ceritanya, kita lanjutkan nanti aja,” jawabku. “Ayo kita senam dulu,” jawabku lagi sambil mengajak Cristen yang ada di dekatku.
Akhirnya, kami melanjutkan kegiatan senam pagi, yang dipandu oleh pesenam dari daerah Pacet Mojokerto.
Banyuates, 11 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar