PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
“ PELAKSANAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA MENURUT SAYA”
Filosofi KHD
Oleh: Dra.Kustiatun Widianingsih.M.Phil.SNE
Minggu, 13 September 2020
Pendidikan adalah proses pendewasaan seseorang yang memiliki sifat tergantung menuju kearah kemampuan untuk memiliki hidup atas dirinya sendiri. Setiap individu memiliki irama dan karakteristik yang berbeda-beda dan dimensi kehidupan yang berbeda-beda pula sesuai dimana ia tinggal.
Para orang tua bertanggung jawab untuk menggalakkan dan memelihara kelangsungan perubahan tersebut. Guru berposisi memberikan / mentransfer ilmu melalui lembaga sekolah. Pada umumnya orang dewasa secara psikologis lebih memerlukan pengarahan diri, walaupun dalam keadaan tertentu mereka bersifat penting. Artinya bahwa ada anggapan dalam perkembangan seseorang membuat semacam alat penampung ( reservoir) pengalaman yang kemudian akan merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dari pelaksanaan pendidikan orang dewasa dengan penyampaian melalui eksperimen, percobaan-percobaan baik non laboratorium di alam sekitar maupun di laboratorium dengan mendiskusikan untuk memecahkan masalah dengan latihan simulasi dan mempraktekkan di lapangan.
Seseorang akan siap mempelajari sesuatu apabila ia merasakan perlunya melakukan hal tersebut, karena dengan mempelajari sesuatu itu ia dapat memecahkan masalahnya atau dapat menyelesaikan tugasnya sehari-hari dengan baik. Fungsi pendidik di sini adalah menciptakan kondisi, menyiapkan alat serta prosedur untuk membantu mereka menemukan apa yang perlu mereka ketahui. Dengan demikian program belajar harus disusun sesuai dengan kebutuhan kehidupan mereka yang sebenarnya dan urutan- urutan penyajian harus disesuaikan dengan kesiapan murid.
Saya mempunyai pengalaman pada saat saya menjadi nara sumber, ketika ada peserta yang tidak mau bekerjasama dan tidak mengerjakan tugas sehingga tugas yang dikerjakan kelompok lain tidak dapat diselesaikan. Sehingga pekerjaan kelompoknya tidak dapat dikumpulkan karena tugas yang dikerjakan oleh kelompok satu akan diberikan masukan. Mengapa ada salah satu peserta yang tidak mau mengerjakan dan bergabung dengan kelompoknya? Saya sebagai fasilitator menempatkan diri saya pada pembelajaran bagaimana memberikan motivasi pada guru yang tidak mau bekerja sama dan tidak mengerjakan tugas di kelompoknya. Saya mencari cara agar pembelajaran yang akan saya berikan selanjutnya dapat diikuti oleh semua peserta, Akhirnya saya evaluasi mengapa guru tersebut tidak mau bergabung dengan kelompoknya, kemudian saya rubah strategi pembagian tugas kelompok , peserta memilih sendiri kelompoknya dengan melalui memilih permen sesuai nama permen dan mereka memilih permen tersebut. Contohnya ada 5 jenis nama permen kemudian pilih sesuai selera untuk membentuk kelompok. Kelompok 1( Nano-nano ), kel.2 ( Sugus) kel 3. ( Zupi ) kel 4. Mind dan kel.5 ( Jahe ). Setelah semua mengambil permen kemudian membagi sesuai dengan selera masing-masing pilihan nama permen. Saya siapkan nama kelompok sesuai nama permen di meja kemudian mereka membagi kelompok sesuai permen yang diambilnya.
Dari peristiwa tersebut ternyata saya memberikan kesempatan untuk kemerdekaan dalam memilih kelompok sesuai selera cita rasa permen. Dan disinilah pembelajaran orang dewasa yang tidak selalu patuh pada ketuanya/ pemimpinnya. Mereka berhak untuk memilih sesuai kehendaknya dengan cara bersinergy antar teman.
Dari pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses peningkatan pengembangan kemampuan diri untuk mengembangkan potensi yang maksimal dalam hidupnya.
Saya harus selalu belajar dari mereka dan mencari solusi untuk memecahkan masalah bersama.
Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan alternatif-alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka.
Trimakasih semoga bermanfaat, bagaimana pendapat anda?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siiip Bun. Sukses selalu.
Trimakasih supportnya..asyik loh materinya jd merasa ilmu yg sy dapatkan 10 th yll baru kebuka sekarang oleh pemerintah..subkhanallah
alhamdulillah ... hari ini ditakdirkan membacs tulisan Bundasaya setuju dengan "Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan alternatif-alternatif untuk mengembangkan kepribadian mereka."tidak banyak omong ya Bun... hee...he... tapi memberikan contoh untuk di lihat dan ditiru juga merupakan bagian di dalamnya nggih buncongratulation Bunda...