KRI NANGGALA. 402
Berita kehilanganmu menggemparkan semesta
Menggetarkan relung-relung rasa
Lirih dalam kebekuan hati di tengah gejolak wabah yang belum berakhir
Kepergianmu begitu tiba-tiba
meninggalkan semua yang terkasih dan mereka yang mengasihimu
tunaikan bhakti pada negeri untuk selamanya
Terbayang detik-detik berakhirnya waktu cadangan oksigen untuk pernapasanmu
Mungkin masih berusaha untuk selamatkan nyawa atau tinggal diam dan bermunajat kepada yang maha hidup dalam penyerahan diri seutuhnya dan akhirnya kembali ke pangkuan Illahi Robbi.
Selamat jalan para kesatria negeri
Para syuhada yang tulus mengabdi
Semoga sang pemilik kehidupan
menempatkamu di tempat terbaik disinya.
Aamiin
#Salam literasi
#Sigi, 270421
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima ksh pak Dede. Salam literasi
Aamiin yra.Puisi yang membuat mata berembun ibu, terharu dan ikut sedih
Terima kasi ibu. Salam literasi