Oleh : Kusfandiari Abu Nidhat

Semangat berliterasi makin meningkat saja. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya even menulis yang mengacu pada antologi (puisi, cerita pendek, pentigraf). Namun, tentu saja tidak menutup kemungkinan pada artikel, fable, dan teks pidato. Parsitipan pun hadir di grup baik diundang maupun aktif join group. Sudah barang tentu “panitia” yang merangkap sebagai admin menerima dengan suka cita. Ada bisnis di balik itu semua. Tidak mengapa, yang penting, bagi partisipan yang kelak jadi contributor, maksud menulis bakal kesampaian.

Adapun salah satu yang saya bicarakan di sini, merupakan informasi aktual, ialah Event Puisi Karya Puspita Publishing yang dikelola oleh Ely Puspitaningrum dan kawan-kawan terkait dengan Buku Antologi diterbitkan Ber-ISBN. Event ini bertema: Airmata Pandemi Corona, dengan sub tema: ~ Doa kepada Bangsa, dan ~ Kisah Pandemi.

Hal yang menarik untuk dibahas di sini ialah adanya syarat dan ketentuan berlaku.

Setiap kontributor mengirim 5 puisi dengan mengambil:

~ 2 puisi pada sub tema pertama.

~ 3 puisi pd sub tema kedua.

Ini berarti bahwa:

Dua puisi pada sub tema pertama, yaitu : Doa kepada Bangsa

Misalnya berjudul:

√ Airmata Daring

√ Airmata Guru

√ Airmata PHK

√ Airmata Polisi

√ Airmata Siswa

√ Airmata Tenaga Kesehatan

√ Airmata Urban

√ Airmata Walikota

Tiga puisi pada sub tema kedua, yaitu : Kisah Pandemi

Misalnya berjudul :

√ Pandora

√ Menyiasati Derita

√ Meski Terpapar

√ Serenade Bumi

Pada saat yang mengetik ini, di pikiran langsung dan lancar terlintas kata demi kata seperti itu. Maka segera saja saya tulis.

~ Setiap puisi minim 12 baris maksimum 20 baris

Jika ada ketentuan semacam ini kita bisa mengambil jalan tengah, yaitu puisi terdiri atas 16 baris, terdiri atas 4 bait. Formasi atau tipografi semacam ini lebih mengarah kepada tipe lirik lagu dengan pola AABA.

~ Profil singkat 14 baris

Meskipun singkat hanya 14 baris, sebenarnya cukup untuk memaparkan profil contributor dengan efektif dan efisien. Jika setiap baris terbangun 8 kata, maka 14 baris akan terbangun 112 kata atau sekitar 11-12 kalimat.

~ Photo close up terbaru. Artinya pasfoto yang menampakkan wajah dan dada, baik posisi tubuh dan wajah menghadap maupun tubuh menyamping sedangkan wajah menghadap. Ada baiknya minta tolong teman untuk memotret wajah Anda. Tidak dianjurkan untuk swafoto, karena hasilnya kurang bagus.

Diletakkan dalam file: Airmata Pandemi_Nama Penulis

Misalnya : Airmata Pandemi_Kusfandiari Abu Nidhat

Dalam bentuk MS Word A4 TNR 12, judul TNR 14, spasi 1,5.

Maksudnya diketik dalam format Microsoft Word, bukan Pdf dengan ukuran kertas A4 (210x297) lebar buku 210 mm atau 21 cm, sedangkan tinggi buku 297 mm atau 29,7 mm sebagaimana buku perpustakaan pada umumnya. TNR 12 artinya jenis huruf Times New Roman ukuran 12. Kemudian judul TNR artinya diketik dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 14. Spasi 1,5 maksudnya kerenggangan antar baris sebesar 1,5 tinggi huruf.

~Dengan mencantumkan titimangsa.

Maksudnya ada nama kota, tanggal dan waktu penulisan.

Misalnya: Bumi Orek-orek, 24 September 2020 Pukul 09.12

Terkait dengan titimangsa ini, kita harus mengikuti kebijakan selingkung. Apapun yang saya tuliskan seperti di atas, merupakan penulisan titimangsa yang standar. Sekali lagi yang penting kita harus mematuhi kebijakan selingkung, tidak usah ngeyel membuat acara sendiri.

Terlepas dari puisi saya kelak masuk nominasi, wong saat ini saya belum menemukan konsep. Saya tidak berorientasi harus masuk nominasi. Yang penting bahwa saya sudah menyampaikan opini saya semacam ini. Yang penting pula bahwa saya berusaha mengikuti even ini dengan tetap mempertahankan semangat berliterasi.

Bumi Orek-orek, 20200924.14420206.09.54