Kenari dan Kenanga
Kenari dan Kenanga
Pagi yang luar biasa selalu menghiasi kota tempat tinggal Kena. Kemacetan adalah hidangan pagi yang tersaji dan harus siap disantap oleh penghuni kota itu. Belum lagi jeritan klakson mobil dan motor membuat suasana pagi semakin meriah. Polusi udara akibat asap kendaraan menelusup ke dalam tarikan napas seluruh warga kota tersebut. Namun, hal itu tidak mempengaruhi keceriaan Kena. Kena bahagia menyaksikan itu semua. Bagi Kena, itu menandakan adanya kehidupan yang dinamis dan berwarna seperti dinamis dan berwarnanya hati Kena. Kena selalu ceria dan ekspresif luar biasa. Ia gadis yang spontan, berbicara apa adanya meskipun kadangkala ia dinilai gadis yang berbicara seenak udelnya saja. Tapi, itulah Kena. Gadis itu bernama lengkap Dewi Kenari. Ia siswa kelas XI MIPA-2 SMA Bunga Pertiwi. Hampir seluruh siswa di sekolah itu mengenal dan menyukai Kena. Hal itu bukan hanya karena kecantikan wajah Kena, tetapi juga karena gaya Kena yang boleh dibilang enak aja dilihatnya.
Hari ini Kena pergi ke sekolah dengan separuh perjalanan naik angkot dan separuh perjalanan lagi jalan kaki. Ia berangkat dari rumah naik angkot, tetapi jalan macet. Kendaraan nyaris tidak bergerak. Akhirnya, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan berjalan kaki. Ia berjalan kaki dengan cepat dan gesit. Langkahnya ringan. Ia ingin cepat sampai di sekolah. Ia pun sampai di gerbang sekolah dan bertemu dengan teman sekelasnya dan juga teman sebangkunya yang bernama Kenanga. Kenanga pun biasa dipanggil dengan Kena. Kena dengan spontan menyapa, “Hai, Kena si gajah gendut. Baru sampe juga ya? By the way tadi pagi nyarap nasi berapa piring?” Disapa demikian, jelas saja Kenanga melotot. Gadis itu pun terlihat tersinggung. Melihat hal itu, Kena alias Kenari malah mencubit pipi kiri kanan Kenanga sambil tertawa dan berlalu. Kenanga ditinggalkan begitu saja dalam keadaan kesal. Teman-teman mereka yang sempat menyaksikan adegan itu hanya tertawa, maklum dengan gaya Kena yang ngomongnya sering enggak disaring. Sebenarnya sapaan Kenari kepada Kenanga adalah hal yang biasa. Hanya saja, hari ini berbeda. Kenanga sangat tersinggung dan kesal kepada Kenari. Ia ingin mengungkapkan perasaan tidak senangnya itu kepada Kenari. Tapi…sudahlah. Ia berharap Kenari akan berubah karena bagaimanapun ia mengakui bahwa Kenari gadis yang baik. Dalam hati Kenanga berdoa semoga Kenari bisa berubah. Kemudian, Kenanga bergegas menuju kelasnya karena bel masuk sudah terdengar.
Mata pelajaran pertama di kelas XI MIPA-2 adalah Pendidikan Agama Islam. Pokok bahasan yang dipelajari adalah keutamaan menjaga lisan dalam Islam. Pak Tony selaku guru mapel tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya kita mengetahui bahwa lisan merupakan salah satu nikmat yang besar, bentuknya kecil dan halus. Namun, di situ terletak kebaikan dan keburukan seseorang. Amat besar pengaruhnya terhadap yang positif maupun yang negatif dalam kehidupan seorang muslim. Kenanga melirik Kenari yang duduk di sebelahnya. Kenari tampak sangat serius menyimak penjelasan Pak Tony. Selanjutnya, Pak Tony juga berpesan agar kita berhati-hati terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Apabila kita tidak mengetahui sebuah perkara dengan pasti, sebaiknya kita diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang kain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab di akhirat kelak, segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggungjawaban. Nah, begitu Pak Tony selesai menjelaskan hal tersebut, Kenari menatap wajah Kenanga. Lalu, ia memeluk Kenanga dan berkata, “Maafkan aku ya, Kena. Aku seringkali tidak mampu menjaga lisanku. Niatku bercanda. Tapi… itu tidak pantas. Itu menyakitimu. Maafkan aku, Kena.” Kenanga terkejut dan juga bahagia karena doanya diijabah Allah. Kemudian, Kenanga pun langsung memeluk Kenari sambil berucap Alhamdulillah.
Depok, 2 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Anak-anak yang sholihah...
Iya, Bun. Terinspirasi dari murid-murid di sekolah
Ceritamu selalu keren dan mengedukasi....Sukses selalu ya, Say...
Terima kasih, Say. Aamiin. Sukses selalu juga untuk Emi yang luar biasa
Keren bu, salam literasi
Keren literasi menggungah
Terima kasih, Bu. Salam literasi
Keren banget loh bu Kurnia
Keren bu, salam literasi
Terima kasih, Bun. Salam literasi juga